DaratHeadlineInfo ProyekInfrastrukturJalanNews

Proyek MRT Fase 2A Bundaran HI–Kota Diklaim Capai Progres 42,97 Persen

Proyek MRT Fase 2A Bundaran HI–Kota

Konstruksi Media – Pembangunan MRT Jakarta Fase 2A yang menghubungkan Bundaran HI hingga Kota terus dikebut. Hingga 25 Desember 2024 lalu, progres keseluruhan proyek ini telah mencapai 42,97 persen, melebihi target rencana 41,87 persen.

Jalur sepanjang 5,6 kilometer ini diharapkan menjadi tulang punggung transportasi massal yang mengintegrasikan moda transportasi di Jakarta.

Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan bahwa proyek Fase 2A terbagi menjadi tiga paket pekerjaan (contract package/CP), yaitu CP 201, CP 202, dan CP 203. Dari ketiganya, CP 201 mencatatkan progres tertinggi, yakni 83,64 persen.

CP 201 mencakup pembangunan dari Bundaran HI hingga Monas, termasuk terowongan yang menghubungkan Stasiun Thamrin dengan Monas yang telah rampung dikerjakan.

Adapun CP 202, yang meliputi Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar, saat ini telah mencapai 41,55 persen. Sementara itu, CP 203, yang menghubungkan Mangga Besar, Glodok, dan Kota, telah mencatatkan progres sebesar 64,87 persen.

MRT Fase 2A Diuji Coba Dijadwalkan pada 2026

Tuhiyat menyebutkan bahwa proyek Fase 2A direncanakan akan beroperasi dalam dua segmen. Segmen pertama, Bundaran HI hingga Harmoni, ditargetkan selesai pada akhir 2027, sedangkan segmen kedua, Harmoni hingga Kota, ditargetkan beroperasi pada 2029.

Site Manager PT MRT, Joseph Sirait, menambahkan bahwa pengerjaan terowongan Glodok-Mangga Besar tengah berlangsung menggunakan Tunnel Boring Machine (TBM).

“Target pengeboran sepanjang 433 meter ini diproyeksikan selesai pada Maret 2025,” ujarnya, melalui keterangannya, Jumat (10/1/2025).

Kolaborasi dengan PT KAI

Sebagai bagian dari integrasi transportasi, PT MRT Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) untuk menghubungkan Stasiun MRT Jakarta Kota dengan Stasiun KAI Kota.

Kerja sama ini mencakup pemanfaatan lahan seluas 716 meter persegi milik PT KAI guna mendukung pembangunan MRT Fase 2A.

Eksekutif Vice President Daop 1 Jakarta PT KAI, Yuskal Setiawan, mengatakan kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan integrasi antarmoda di Jakarta Kota.

“Kami berharap ini memberikan manfaat bagi pengguna jasa MRT dan kereta api, serta mendukung terciptanya sistem transportasi publik yang lebih terintegrasi,” ujarnya.

Pembiayaan dan Rencana Masa Depan

Proyek MRT Fase 2A dibiayai melalui pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang, dengan total biaya sekitar Rp22,5 triliun.

Selanjutnya, Fase 2B yang akan memperluas jalur hingga Depo Ancol Barat kini masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study).

Dengan progres yang menjanjikan, MRT Jakarta Fase 2A diharapkan tidak hanya meningkatkan konektivitas wilayah Jakarta tetapi juga menjadi bagian penting dalam mewujudkan transportasi publik yang modern dan berkelanjutan. (***)

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp