Kawasan

Proyek JIS Sudah 71,75 Persen, Anies Pastikan Lapangan Bisa Dipakai Tahun Ini

Konstruksi Media – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memastikan, lapangan utama Jakarta International Stadium (JIS) bisa digunakan akhir tahun ini.

Saat ini, progress pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) yang sudah sampai 71,75%.

“Sejak hari Minggu kemarin rumput hybrid sudah mulai digelar di lapangan utama stadion kita. Tadi melihat langsung proses pemasangan rumput di lapangan utama stadion,” kata Anies Baswedan dalam akun Facebook, Kamis (23/9/2021).

Menurutnya, pemasangan rumput di lapangan utama selesai terpasang pada akhir Oktober ini dan sudah bisa digunakan pada akhir tahun ini.

Project Manager Jakarta International Stadium (JIS) Arry Wibowo mengatakan, pekerjaan konstruksi stadion saat ini meliputi precast tribun timur, selatan, barat, dan utara.

Selain itu, ada juga pekerjaan bekisting balok perimeter sisi timur, selatan, dan utara; serta pekerjaan bekisting balok miring.

“Kemudian, meliputi pekerjaan pemasangan pipa drainase; pekerjaan gelar batu split; pekerjaan pemasangan track beam; instalasi space fram outer; railing ramp barat dan timur; pekerjaan plafond gypsum; serta pekerjaan pintu jendela,” katanya.

Terkait pemasangan rumput, pihaknya menerapkan cara tertentu agar tidak becek saat diguyur hujan besar.

Menurutnya, sebelum menggelar rumput hybrid di lapangan utama, Jakpro mengerjakan kontruksi lainnya untuk memperkuat struktur lapangan sekaligus memenuhi standar Fédération Internationale de Football Association (FIFA).

“Sebelum digelar rumput, lapangan utama dibuat batu split dan di bawahnya banyak sekali jaringan utilitasnya,” ujar Arry Wibowo.

Pemasangan batu split dan jaringan utilitas di bawah rumput ini, ungkapnya, diperlukan agar pada saat hujan lapangan tidak becek, karena bisa menyerap dalam hitungan
detik.

Selain itu, ungkap Arry Wibowo, lapangan utama ini juga dilengkapi penyiraman otomatis melalui sprinkler sesuai standar FIFA.

“Alhamdullilah saat ini sudah bisa kita lakukan ujicoba pemasangan,” kata Arry Wibowo.

Lebih lanjut Arry Wibowo menjelaskan, lapangan utama JIS juga memiliki beberapa struktur, seperti Geo Textile (Geotekstil) non Woven.

Material ini, tegas Arry Wibowo, merupakan sebuah jenis Geo Textile yang tidak teranyam, berbentuk seperti karpet kain.

“Memiliki beberapa fungsi pada pekerjaan tanah seperti mereduksi terjadinya penurunan setempat (differensial settlement) akibat tanah dasar yang lunak,” tuturnya.

Selain sebagai stabilisator, jelasnya, Geo Textile non Woven juga berfungsi sebagai separator atau pemisah, untuk mencegah tercampurnya lapisan material yang satu dengan material lainnya.

“Juga mencegah naiknya lumpur ke sistem pengerasan, agar tidak terjadinya pumping effect yang akan mudah merusak pengerasan,” tegasnya. ***

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button