
Sah, Kongres PII XXIII Resmi Dibuka Gubernur D.I Yogyakarta Sri Sultan HB X
Dengan teknologi diharapkan dapat menjadikan bahan pemberdayaan, peningkatan kesejahteraan, keunggulan, serta kemandirian daerah dan bangsa agar mampu bersaing global.
Yogyakarta, Konstruksi Media — Gubernur D.I. Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X (HB X) meresmikan Penyelenggara Kongres Persatuan Insinyur Indonesia (PII) ke XXIII tahun 2024.
“Bismillahirrahmanirrahim, Kongres ke-XXIII Persatuan Insinyur Indonesia secara resmi dibuka,” ungkap Sri Sultan HB X, di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta, Kamis, (05/12/2024).
Diketahui, dalam pembukaan Kongres PII 2024 ini juga di hadiri oleh Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, Ketua PII Nasional Danis Hidayat Sumadilaga serta Jajaran Pengurus PII Nasional 2021-2024, Ketua PII 2019-2021, dan seluruh peserta Kongres XXIII yang berjumlah 1.300 peserta.

Kongres PII 2024 mengangkat ini tema besar “Mendorong Pengembangan Teknologi Berbasis Kearifan Lokal”, di mana menurut Sri Sultan Hamengkubuwono X, kongres ini menjadi ajang strategis untuk memperkuat kontribusi insinyur dalam pembangunan nasional.
Sri Sultan menekankan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dengan kemajuan teknologi modern sebagai upaya menciptakan solusi yang relevan dan berkelanjutan. Dirinya juga mengapresiasi PII atas inisiatifnya mendorong inovasi berbasis budaya yang menjadi ciri khas Indonesia.
Turut hadir pula sejumlah tokoh nasional yang memberikan dukungan terhadap peran PII dalam menciptakan teknologi ramah lingkungan dan berbasis lokal. Selain seremoni pembukaan, kegiatan hari pertama kongres ini diisi dengan sesi keynote speech oleh para pakar teknologi dan budaya, yang membahas peluang serta tantangan integrasi teknologi dan kearifan lokal di era globalisasi.
“Selayaknya tema yang diusung dalam kongres ini, setidaknya harus memahami konteks dasar budaya yaitu Cipta, Rasa, Karsa, untuk berkarya,” ungkap Sri Sultan.

“Falsafah Karsa merupakan warisan luhur yang meresapi kehidupan manusia, dikenal pula sebagai Tridaya (tiga daya) utama dalam diri setiap insan yang mencakup pikiran, hati dan tekad semangat,” imbuh Sri Sultan menambahkan.
Dia melanjutkan, ketiga unsur tersebut bukankah entitas yang berdiri sendiri, melainkan sebuah kesatuan yang saling menghidupkan. Dia menjelaskan, Tridaya memperoleh makna sejati ketika diwujudkan dalam karya nyata yang bermanfaat bagi kehidupan bersama.
Cipta, kata Sri Sultan, merupakan wujud pikiran, pengetahuan, wawasan, logika, hingga imajinasi yang menciptakan gagasan dan inspirasi, itu adalah ruang dimana logika dan kreatifitas bertemu membentuk rancangan masa depan yang menggerakkan peradaban.

Dia mengungkapkan bahwa teknologi diharapkan dapat dijadikan bahan pemberdayaan, peningkatan kesejahteraan, keunggulan, serta kemandirian daerah dan bangsa agar mampu bersaing di percaturan teknologi dan ekonomi global.
“Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa melimpahkan rahmatnya Agar kongres ini menjadi sarana diskusi, inovasi, engineering yang berbudaya,” tutupnya.
Baca Juga :
- Profesor ITS Kembangkan Metode Komputasi Material Berbasis Meshless untuk Efisiensi dan Keberlanjutan
- Navigasi Risiko Sektor Publik 2025: Strategi untuk Keberlanjutan Keuangan dan Infrastruktur
- ASTRA Infra Siapkan Layanan Prima untuk Mudik Lebaran 2025, Aman dan Nyaman
- Normalisasi Sungai Ciliwung Ditargetkan Rampung 2026, Pemerintah Percepat Pembebasan Lahan
- KAI Dorong Transportasi Berkelanjutan, Dirut Paparkan Strategi di FEB UI