News

Program Vaksinasi Pekerja Industri Hulu Migas Mencapai 98 Persen

Konstruksi Media – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) telah menunjukkan upaya nyata untuk mendukung Pemerintah dalam program vaksinasi Covid-19. Ini melihat dari jumlah pekerja di industri hulu migas yang telah divaksin mencapai 103.602 orang atau sebesar 98 persen hingga kuartal III tahun 2021.

Untuk pekerja di lingkungan SKK Migas yang telah mendapatkan vaksin mencapai 1.641 orang atau mencapai 98 persen. Sebanyak 33 orang atau sebesar 2 persen dari target belum vaksin karena kormobit, hamil & paska melahirkan serta belum memasuki 3 bulan paska covid.

Sekretaris SKK Migas Taslim Z Yunus mengatakan, tingginya capaian vaksinasi di industri hulu migas menunjukkan dukungan kuat dan nyata dari para pelaku usaha hulu migas dalam mensukseskan Program Pemerintah.

“Kami menyadari bahwa dibukanya secara normal aktivitas perekonomian dan usaha sangat ditentukan salah satunya adalah keberhasilan pelaksanaan vaksin untuk menciptakan herd immunity. Saat ini capaian vaksinasi di industri hulu migas maupun pekerja di lingkungan SKK Migas telah berada diatas target Pemerintah yang sebesar 70 persen sampai akhir tahun 2021,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu, 23 Oktober 2021.

Taslim menambahkan, selain vaksin, protokol kesehatan juga diterapkan di industri hulu migas melampaui protokol yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Meski menerapkan protokol kesehatan secara ketat, kinerja hulu migas tetap mampu dipertahankan dengan baik, walaupun ada beberapa hal yang masih membutuhkan kerja keras sampai akhir tahun untuk bisa mencapai target.

“Kami menyadari betul bahwa sebagai sektor usaha yang masuk dalam kriteria esensial dan sangat dibutuhkan terkait penyediaan energi dan bahan baku industri, maka kami sangat menghindari terjadinya kejadian Covid-19 karena akan mengganggu operasional hulu migas,” ucap Taslim.

Dalam beberapa kejadian seperti di proyek, dapat menyebabkan mundurnya penyelesaian beberapa proyek hulu migas. Tertundanya jadwal onstream di Proyek Tangguh Train 3 dan Jambaran Tiung Biru salah satu faktornya adalah terjadi outbreak karena ada beberapa pekerja proyek yang terkena Covid-19, akibatnya sesuai prosedur proyek dihentikan sementara.

“Berhentinya proyek ini tentu menyebabkan mundurnya jadwal penyelesaiannya dan berdampak pada belum masuknya tambahan produksi minyak dan gas. Namun kami bersyukur secara keseluruhan operasional dan proyek hulu migas dapat dijaga dari kasus Covid-19,” ujar Taslim.

Keberhasilan tersebut berdampak mengembirakan, hingga kuartal 3 tahun 2021 capaian lifting migas mencapai 96 persen dari target dan telah memberikan kontribusi penerimaan negara sebesar US$ 9,53 miliar atau setara dengan Rp136,8 triliun. Jumlah tersebut sudah mencapai 131 persen dari target APBN.

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button