
PLTGU Muara Tawar dan Tambak Lorok Siap Jadi Pemasok Listrik Jawa-Bali
Proyek ini terdiri dari 26 pembangkit listrik serta 11 transmisi dan gardu induk, dengan total kapasitas 3,2 Gigawatt (GW).
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menjelaskan bahwa selesainya PLTGU Muara Tawar ini mencerminkan komitmen Hutama Karya bersama Kementerian BUMN dalam mendukung visi pemerintahan Prabowo – Gibran, yaitu Asta Cita melalui Swasembada Energi.
“Dengan kapasitas 650 MW, PLTGU Muara Tawar memiliki peran strategis dalam memenuhi kebutuhan energi, menjadi salah satu pemasok utama listrik untuk sekitar 425.000 rumah di wilayah Jawa Barat yang permintaan energinya terus meningkat. Selain itu, pembangkit ini mendukung kebutuhan beban puncak di Jabodetabek yang mencapai lebih dari 200 BBTUD (Billion British Thermal Unit Per Day),” jelas Adjib.

Dalam percepatan penyelesaian proyek senilai Rp2,043 triliun tersebut, Hutama Karya meningkatkan intensitas pemantauan progres pekerjaan secara berkala untuk memastikan ketepatan waktu dan kualitas pekerjaan. Meskipun menghadapi tantangan teknis dan cuaca, tim proyek tetap menjaga standar keselamatan dan kualitas tinggi untuk memastikan keberlanjutan proyek.
Adapun Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok Blok 3, dengan kapasitas sebesar 779 MW, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik di area Jawa dan Bali. PLTGU ini menjadi pembangkit listrik pertama di Asia Pasifik yang mengadopsi teknologi turbin gas HA (High-efficiency Air-cooled), memungkinkan efisiensi energi optimal melalui kombinasi pembangkit tenaga gas dan uap yang telah memenuhi standar manajemen kualitas lingkungan internasional.
“Kami berkomitmen untuk terus bekerja keras membangun proyek-proyek dengan kualitas dan standar keselamatan tinggi, demi kontribusi nyata bagi pengembangan infrastruktur Indonesia,” tutup Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya. (***)