
Konstruksi Media – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) sukses menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 pada Selasa (3/6/2025) di Jakarta. RUPST ini menyetujui alokasi laba bersih perusahaan, dengan pembagian dividen sebesar USD 136,4 juta dan penyisihan laba ditahan sebesar USD 24 juta.
Sepanjang tahun 2024, PGE mencatatkan pendapatan sebesar USD 407,12 juta, sedikit meningkat dari USD406,29 juta di tahun sebelumnya. Meskipun laba bersih tercatat USD160,30 juta (sedikit turun dari USD 163,57 juta di 2023), Perseroan berhasil menjaga profitabilitas yang solid, arus kas operasional yang kuat, dan efisiensi biaya yang konsisten.
Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Yurizki Rio, menegaskan bahwa kondisi keuangan Perseroan saat ini sangat sehat. “Performa keuangan dan operasional yang positif ini menegaskan keberhasilan penerapan strategi bisnis berkelanjutan dalam mendorong pengembangan panas bumi di Indonesia yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujar Yurizki. Ia menambahkan, kinerja 2024 menunjukkan fundamental bisnis yang kokoh dan ketahanan dalam mendukung transisi energi nasional di tengah ketidakpastian global.
Baca juga: Pertamina Geothermal Energy Ciptakan Teknologi Portable Real-Time Production Testing
PGE juga menunjukkan peningkatan produksi di berbagai wilayah sepanjang tahun 2024. Produksi Kamojang naik 5,36% (YoY), Lahendong naik 0,40%, dan Lumut Balai meningkat 2,72% (YoY). Secara keseluruhan, produksi listrik mencapai 4.827,22 GWh, naik 1,96% dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan kinerja operasional yang stabil dan efisien.
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan para pemegang saham. PGE kini tengah berupaya merealisasikan target kapasitas terpasang sebesar 1 GW (gigawatt) dalam 2-3 tahun mendatang. “Upaya ini kami lakukan dalam mendukung agenda transformasi bauran energi nasional dengan meningkatkan kapasitas pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga 76% pada periode 2025–2034,” jelas Julfi.
RUPST juga menyetujui Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, yang mencakup Kegiatan Usaha di bidang Industri Alat Uji Flow2Max, Jasa Pengujian Laboratorium, serta skema sewa/optimasi aset untuk menambah opsi pengembangan proyek melalui optimasi aset eksisting. (***)