PLN Baru Optimalkan 39,55 MW EBT di NTB
Konstruksi Media – Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi mengakui, penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) baru sebesar 39,55 MW.
EBT yang sudah dioptimalkan itu berasal dari dua jenis sumber daya alam yaitu tenaga air dan surya.
“Komposisi bauran energi untuk EBT adalah PLTMH 17,23 MW dan PLTS 22,32 MW. Totalnya 39,55 MW, dari total daya mampu pembangkit sebesar 284 MW”, ujar Agung Murdifi dalam keterangan pers, Jum’at (30/7/2021).
- Challenge Global Operators, Caterpillar Mengundang Operator Paling Terampil Untuk Unjuk Gigi
- Brantas Abipraya Rampungkan Proyek Bendungan Sidan Bali, Suplai Air Baku 1.750 liter/detik
- ATI Sebut 3.020 Km Jalan Tol Indonesia Siap Menyambut Nataru 2024/2025
Padahal, ungkapnya, potensi pengembangan EBT di NTB cukup tinggi, mencapai sebesar 102,74 MW dengan berbagai macam sumber EBT, yaitu air (PLTMH dan PLTA), bayu atau angin (PLTB), tenaga surya (PLTS), biomassa (PLTBm) dan juga arus laut (PLTAL).
“Proses pengembangan EBT ini masih cukup panjang. PLN terus melakukan beberapa kajian, misalnya terkait kelayakan operasinya, yaitu bagaimana dampak dari pengoperasian EBT tersebut ke sistem kelistrikan yang telah beroperasi saat ini,” katanya.
“Pengembangan EBT ini merupakan salah satu wujud program transformasi PLN, yaitu “Green”. Ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami untuk menghadirkan energi bersih di masyarakat,” lanjut Agung menambahkan.
Hingga saat ini ini, ungkapnya, beban puncak sistem kelistrikan Lombok sebesar 245 MW dengan total daya mampu pembangkit sebesar 284 MW. Sementara itu, untuk Sumbawa, beban puncak sebesar 105 MW dengan total daya mampu pembangkit sebesar 153 MW.
“Terdapat cadangan daya sebesar 39 MW di Lombok dan 48 MW di Sumbawa yang cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di NTB,” tegasnya.
Ke depan, pihaknya akan memprioritaskan pengembangan EBT untuk mendorong pencapaian target Nol Emisi Karbon atau Net Zero Emission pada 2060.
Dikatakan Agung, potensi EBT di NTB mencapai 61,38 MW berada di pulau Sumbawa, 21,36 MW di pulau Lombok, dan ada juga masing masing sebesar 10 MW berada di Selat Lombok dan Selat Alas.
Setidaknya, persentase 19,2 persen potensi EBT di NTB masih didominasi oleh PLTMH, yaitu sebesar 19,74 MW. Di sisi lain, potensi pengembangan EBT yang lain adalah PLTA sebesar 18 MW, PLTB 15 MW, PLTS 10 MW, PLTAL 20 MW dan PLTBm dengan potensi daya sebesar 20 MW.***