InfrastrukturJalan

HKI Gunakan Teknologi BIM di Pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang

Implementasi BIM dalam membangun jalan tol akan memangkas waktu pekerjaan dan juga biaya.

Konstruksi Media — PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) mengungkapkan dalam melakukan pekerjaan konstruksi pembangunan jalan tol di wilayah Sumatera menggunakan teknologi BIM (Building Information Modeling).

Terbaru, HKI telah menyelesaikan sebagian Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang, yang merupakan salah satu seksi dalam rangkaian Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Pekanbaru-Padang.

Direktur Operasi III HKI Selo Tjahjono. mengungkapkan ruas Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang memiliki panjang lintasan mencapai 40 Km, dimana sepanjang 31 Km telah diselesaikan oleh HKI.

Implementasi teknologi BIM dalam pembangunan konstruksi Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang sesuai dengan surat perintah yang diterbitkan oleh Badan Pengaturan Jalan Tol, sebagai wujud arahan Menteri PUPR dalam mendukung konstruksi digital Indonesia dengan membuat terobosan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur.

“Pemerintah dengan membuat aturan berupa regulasi, pengembangan sumber daya manusia, pendanaan inovatif, serta penerapan hasil riset dan teknologi dalam hal ini pengimplementasian Building Information Modeling (BIM),” ungkapnya Selo kepada Konstruksi Media, Kamis (7/7/2022).

Ia mengatakan Building Information Modeling merupakan representasi rencana bangunan aktual yang dituangkan secara digital berbentuk tiga dimensi dan animasi yang dapat dilihat menggunakan Virtual Reality (VR).

HKI Gunakan Teknologi BIM di Pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang. Dok. Ist

Di dalam model 3D ini, lanjutnya, terkandung semua informasi yang digunakan sebagai landasan untuk stakeholder melakukan decision making dalam setiap tahapan konstruksi.

Baca Juga : Hutama Karya Pastikan Akan Ada Empat Ruas JTTS Beroperasi Tahun Ini

“Implementasi BIM di proyek Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang telah dilaksanakan dalam perencanaan main road, structure (overpass, underpass, jembatan, box traffic, box drain), simulasi scheduling hingga perhitungan cost estimating. Sementara, implementasi BIM di lapangan untuk beberapa pekerjaan sudah menggunakan gambar kerja yang merupakan output dari BIM, dibandingkan sebelumnya yang masih menggunakan gambar manual,” tuturnya.

Dia melanjutkan, dari sisi dokumen kerja, dengan menggunakan BIM dan platform CDE (Common Data Environment), proses approval dokumen dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Selain itu, BIM ini juga sudah dapat digunakan sebagai pembanding antara perencanaan dengan realisasi di lapangan baik dari segi volume pekerjaan, biaya, maupun penjadwalannya.

“Dengan adanya BIM, proses konstruksi bisa menjadi lebih efektif. Pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh sejumlah orang dalam waktu tertentu bisa dikerjakan menggunakan sistem BIM dalam waktu yang relatif lebih singkat,” bebernya.

Salah satu contoh yakni pada proses pembuatan gambar kerja struktur jembatan, perhitungan volume beton dan tulangan, tahapan pekerjaan, dan perhitungan volume. Dengan menggunakan BIM, pekerjaan highway dengan panjang penanganan 5 km yang dikerjakan oleh 1 orang dapat diselesaikan 15 hari, mulai dari gambar kerja sampai dengan perhitungan volume.

Sedangkan, untuk pekerjaan struktur jembatan dapat diselesaikan dalam waktu kurang lebih 10 hari.

“Salah satu manfaat lainnya terdapat pada perhitungan volume yang jauh lebih teliti dan akurat karena sistem tersebut mampu membaca suatu bentuk secara detail sesuai dengan model rencana. Sehingga, implementasi BIM dalam membangun jalan tol akan memangkas waktu pekerjaan dan juga biaya,” imbuhnya.

Raih Penghargaan Kementerian PUPR

Atas penggunaan teknologi BIM yang diterapkan oleh HKI dalam pembangunan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang salah satu ruas di Jalan Tol Trans Sumatera, Perseroan berhasil mendapatkan penghargaan dari Kementerian PUPR tahun 2021 lalu pada saat perayaan Hari Jalan.

“HKI berhasil mendapatkan gelar Pemenang II dalam Lomba Inovasi Teknologi Pembangunan Jalan dan Jembatan melalui Video. Melalui video yang berdurasi 4 menit 30 detik, Tim Proyek Pekanbaru-Bangkinang menjclaskan bagaimana BIM dapat membantu tim di lapangan untuk merencanakan dan membangun jalan tol,” urai Selo.

Lebih jauh, ia mengatakan, implementasi BIM di HKI adalah salah satu wujud komitmen HKI dalam digitalisasi proses bisnis. Selain BIM, HKI juga telah menerapkan Enterprise Resource Planning (ERP) berbasis SAP dalam digitalisasi proses transaksi.

Digitalisasi proses bisnis di HKI merupakan langkah aktif perusahaan guna menjadi perusahaan konstruksi terintegrasi terkemuka di Indonesia.

Baca Artikel Selanjutnya :

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp