Progres Pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery Senilai US$1,7 Miliar
Perseroan tengah mengajukan kepada pemerintah agar proyek SGAR masuk kembali ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Konstruksi Media – Progres pembangunan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah fase 1, Kalimantan Barat milik PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum dan PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam telah mencapai 66 persen sampai dengan pertengahan September 2023.
Corporate Secretary Inalum Mahyaruddin Ende mengatakan, capaian kemajuan proyek senilai US$1,7 miliar tersebut masih sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
“Saat ini kegiatan project SGAR masih sesuai dengan timeline dengan target penyelesaian pada 2024,” kata Ende mengutip Bisnis, Kamis (5/10/2023).
Baca juga: Kementerian PUPR Lelang Proyek Bandara VVIP IKN Senilai Rp4,28 Triliun
Ia mengatakan, untuk mempercepat penyelesaian pembangunan SGAR dibutuhkan dukungan dari pihak regulator. Saat ini, perseroan tengah mengajukan kepada pemerintah agar proyek SGAR masuk kembali ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Untuk PSN sendiri saat ini masih berproses di Kementerian terkait dan akan kami update jika prosesnya sudah selesai,” ucapnya.
Sebelumnya, pemerintah mencabut proyek pengerjaan SGAR Mempawah dari daftar PSN lewat penerbitan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 9 Tahun 2022 pada akhir Juli 2022.
Keputusan itu diambil lantaran proyek itu molor cukup lama akibat perselisihan yang terjadi dari pihak pemegang konsorsium EPC, yakni BUMN asal China, China Aluminium International Engineering Corporation Ltd. (Chalieco) sebesar 75 persen dan sisanya PT Pembangunan Perumahan Tbk. (PTPP).
Baca juga: Hutama Karya Renovasi Dua Poliklinik di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo
Proyek strategis untuk pemurnian bijih bauksit itu dikelola oleh PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI) yang sahamnya mayoritas dimiliki Inalum sebanyak 60 persen dan sisanya PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam dengan kepemilikan 40 persen.
Saat itu, PT BAI melaporkan potensi pendapatan yang hilang atau potential revenue loss dari mandeknya proyek SGAR Mempawah selama 16 bulan terakhir mencapai US$450 juta atau setara Rp6,37 triliun hingga September 2022.
Baca artikel selanjutnya:
- Tongkat Estafet Perusahaan Kawat Baja Nasional, Cecilia Vania Siap Bawa Bevananda Go Global
- Anugerah Innovillage 2024, Inovasi Sosial Digital Anak Bangsa yang Berdampak Nyata
- Tiga Dekade Bevananda: Estafet Kepemimpinan dan Langkah Menuju Indonesia Emas
- Kongres I I2MI: Prof Muhamad Abduh Dorong Pembangunan Ekosistem BIM Nasional yang Progresif dan Inklusif