Gunakan Teknologi 3D Printing, Pemerintah Bangun Rumah Dinas di IKN
Sebelum 16 Agustus 2024 sebagian ASN (Aparatur Sipil Negara) sudah berpindah kantor di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara
Konstruksi Media – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan pihaknya akan menggunakan teknologi 3D Printing untuk membangun rumah dinas di Ibu Kota Negara (IKN) Nusnatara.
Pasalnya setelah beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo bersama 34 Gubernur dari 34 Provinsi di Indonesia telah menyatukan Tanah dan Air ke dalam bejana nusantara di Titik Nol Kilometer sebagai tanda dimulainya pembangunan IKN Nusantara.
Sekretaris Jenderal PUPR Mohammad Zainal Fatah menjelaskan, pihaknya memiliki waktu kurang dari 2 tahun untuk dapat merampung beberapa infrastruktur di IKN tahap pertama pemindahan Ibu Kota, salah satunya yakni rumah dinas untuk Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dia mengungkapkan pembangunan rumah ASN sendiri bukanlah pekerjaan yang memakan waktu lama. Karena dengan teknologi yang ada pembangunan dapat dipercepat, yakni menggunakan 3D Printing akan membuat waktu pembangunan rumah di IKN Nusantara menjadi lebih cepat.
Ia mencontohkan pembangunan rumah yang dilakukan pemerintah di Semeru untuk masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru.
“Kalau bangun perumahan, cepatlah, kan banyak teknologinya sekarang. Contohnya Kita bangun Risha (Rumah Instan Sederhana) di Semeru saja 2,5 bulan sudah 1.200 rumah,” terang Zainal, (24/3/2022).
Baca Juga : Pembangunan IKN Dimulai
Ia menambahkan, pihaknya juga tengah mengebut beberapa pekerjaan infrastruktur lainnya yakni pengadaan air melalui pembangunan bendungan, jalan untuk mengakomodasi material bangunan masuk ke dalam proyek. Sebab, pemerintah menargetkan sebelum 16 Agustus 2024 sebagian ASN sudah berpindah kantor di IKN Nusantara.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penggunaan teknologi 3D printing untuk pembangunan rumah dalam rangka menyongsong era revolusi industri 4.0.

Menurutnya, revolusi industri 4.0 ditandai dengan perkembangan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi guna mencapai efisiensi yang tinggi dan kualitas produk yang lebih baik, serta memberikan nilai tambah bagi pelaksanaan pembangunan infrastruktur.
“Pemanfaatan teknologi harus memberikan nilai tambah bagi pelaksanaan pembangunan infrastruktur, bukan sekedar ikut-ikutan atau mengikuti tren sesaat. Industri 4.0 hanya instrumen, justru di belakangnya harus ada Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal,” terangnya.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan pihaknya pada 2022 bakal menerapkan pembangunan rumah khusus (rusus) dengan metode digital guna menjawab tantangan teknologi Industri 4.0.
“Di tahun 2021 Kementerian PUPR bersama mitra terkait telah menguji coba pembangunan 3D printing rumah tapak di Yogyakarta pada 12-31 Januari 2021, dan pada tahun 2022 ini akan diterapkan dalam pembangunan rumah khusus,” jelas Iwan.
Menurutnya, rumah khusus ini merupakan program Kementerian PUPR yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan khusus, seperti pemukiman kembali korban bencana/pengungsi, guru, tenaga medis dan petugas di daerah perbatasan dan pulau terpencil, termasuk pemukiman kembali masyarakat terdampak program pemerintah.
Sekilas mengenai teknologi 3D Printing.
3D printing merupakan teknologi yang diciptakan pertama kali oleh Chuck Hull dari 3D Systems Corp di tahun 1980-an. Penggunaan teknologi 3D Printing terus berkembang dan digunakan secara luas di berbagai negara.
Di mana, dalam menerapkan teknologi 3D printing ini menggunakan mesin printing khusus untuk dapat menghasilkan bentuk tiga dimensi. Mesin printing tersebut memiliki kecanggihan khusus, yakni mampu mencetak benda yang sama wujudnya dengan gambar pada percancangan dalam sebuah aplikasi, tentunya dalam bentuk 3D.
Al hasil pada, pada 2018, perusahaan asal San Fransisco berhasil membuat prototipe rumah dari 3D Printring yang menggunakan printer. Pasalnya, sebuah Printer yang diberi nama Vulcan itu hanya membutuhkan waktu kurang dari 1 hari atau 24 jam untuk bisa membuat prototipe rumah tiga dimensi. Tentunya ini dapat menjadi salah satu solusi dalam membangun permukiman penduduk di masa depan.
Baca artikel selanjutnya: