Bendungan Ciawi dan Sukamahi Bakal Rampung Agustus 2022
Targetkan Bendungan Ciawi dan Sukamahi rampung Agustus 2022, Menteri Basuki tekankan penghijauan di kedua bendungan kering.
Konstruksi Media – Bendungan Kering (dry dam) Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat menjadi bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir (flood control) dari hulu hingga hilir untuk mengurangi kerentanan bencana banjir di Jakarta bakal rampung pada Agustus 2022.
Mengutip Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Menteri Basuki menekankan pentingnya penghijauan pada dua bendungan kering yang juga dikembangkan sebagai Ecotourism Park atau Taman Ekowisata dengan memanfaatkan kawasan konservasi pada bendungan.
“Manfaatkan tanah yang masih ada di sekitar bendungan untuk konservasi dengan ditanami pohon-pohon buah seperti alpukat, manggis, aren, juga pohon bambu. Menanamnya dilakukan dengan benar, ada tujuannya misal bambu sebagai pagar pembatas tanah,” kata Menteri Basuki, beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, pembangunan bendungan tak hanya sebagai bagian dari rencana induk (master plan) pengendalian banjir Ibu Kota Jakarta. Selain itu, sebagai pengembangan ekowisata kawasan Puncak Bogor dengan memanfaatkan potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan mengedepankan perlindungan ekosistem.

Konsep Taman Ekowisata Bendungan Sukamahi akan memanfaatkan kawasan terpadu pada bendungan, seperti konservasi alam pada area sabuk hijau atau greenbelt yang dikembangkan menjadi forest conservation park atau hutan konservasi yang mempunyai fungsi utama untuk menjaga kelestarian dan keberlangsungan tumbuhan khas setempat.
Baca juga: Pembangunan Embung di Yogyakarta Adopsi Kearifan Lokal
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane Bambang Heri Mulyono mengatakan, Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi ditargetkan rampung pada Agustus 2022.
“Untuk Bendungan Ciawi saat ini progres fisiknya sekitar 83% dan Bendungan Sukamahi 85%. Saat ini keduanya sedang dalam tahap konstruksi di tubuh bendungan. Untuk di Bendungan Ciawi juga sedang penyelesaian spillway/saluran pelimpah,” ujar Bambang.
Untuk informasi, Bendungan Ciawi memiliki volume tampung 6,05 juta m3 dan luas area genangan 39,40 hektare untuk mereduksi banjir sebesar 111,75 m3/detik. Kontrak pembangunannya senilai Rp798,70 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Brantas Abipraya dan PT Sacna (KSO).
Bendungan Sukamahi memiliki daya tampung 1,68 juta m3 dan luas area genangan 5,23 hektare dengan manfaat mereduksi banjir sebesar 15,47 m3/detik. Pembangunan Bendungan Sukamahi sudah direncanakan sejak tahun 1990-an dan mulai dibangun tahun 2017. Kontrak pembangunannya senilai Rp464,93 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya-Basuki KSO.
Baca artikel selanjutnya:
- Program ITDP Selesai, Kementerian PU Dorong Komitmen Pemeliharaan Infrastruktur Pariwisata
- Pertemuan Bilateral AIIB dan OIKN: Dukungan Pendanaan untuk IKN Capai 1 Miliar Dolar AS
- Tol Japek II Selatan Dibuka Saat Lebaran, Tembus Hingga Cikarang Timur
- Komisaris Semen Indonesia Lepas Ribuan Saham, Ini Rinciannya