
“Selama ini, pasien kanker di Sulawesi harus dirujuk ke Pulau Jawa. Jika gedung ini rampung, layanan kesehatan di Sulawesi Utara akan lebih merata, dan biaya pengobatan kanker akan lebih terjangkau bagi masyarakat,” ujar Adjib.
Lebih lanjut Adjib menambahkan bahwa proyek ini membuka lapangan pekerjaan signifikan, dengan penyerapan tenaga kerja dan supplier lokal hingga 80%. Pembangunan gedung pelayanan kanker ini memiliki tantangan khusus, mengingat peralatan-peralatan pengobatan kanker yang dipasang dapat menghasilkan sinar & gelombang radiasi sehingga diperlukan struktur khusus untuk mencegah penyebaran radiasi ini. Selain itu, Hutama Karya juga memastikan operasional RS tetap berjalan lancar selama proses konstruksi, dengan pemantauan K3 yang ketat untuk menjaga akses rumah sakit.

“Untuk percepatan penyelesaian, kami akan menambah unit alat kerja, percepatan pengadaan long lead item, hingga memaksimalkan manajemen waktu untuk mengatur arus lalu lintas kegiatan proyek yang berjalan bersamaan dengan operasional RS Dr. Kandou,” imbuh Adjib.
Gedung Pelayanan Kanker Terpadu RSUP Dr Kandou Manado akan terdiri dari 12 lantai, dengan fasilitas lengkap seperti pelayanan bedah spine dan ortopedi, bedah vaskuler, jantung terpadu, kanker, Neonatal Intensive Care Unit (NICU), endoscopic ultrasound, hemodialisa, kanker anak estella, TB-DOTS dan MDR, serta layanan VCT. Rumah sakit ini juga memiliki fasilitas radiologi, laboratorium, hingga konsultasi online. Fasilitas ini akan menampung ribuan pasien dan memberikan layanan onkologi yang lebih baik di Sulawesi Utara.
Hutama Karya berkomitmen untuk meningkatkan layanan kesehatan di Sulawesi Utara. “Sebagai bagian dari peringatan Hari Kanker Sedunia, kami juga mendukung penyelenggaraan seminar pencegahan kanker bagi masyarakat umum di Auditorium RS Dr. Kandou, dengan menghadirkan sejumlah dokter spesialis kanker pada Selasa (4/2/2025),” tutup Adjib Al Hakim. (***)