Otorita IKN Segera Luncurkan Roadmap untuk Hadapi Perubahan Iklim
Nusantara RLDC ini disebut sebagai dokumen yang dapat terus diperbarui (living document) menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan pendekatan baru di dunia.
Konstruksi Media – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) akan meluncurkan dokumen Nusantara Regionally and Locally Determined Contribution (RLDC) pada pekan depan dalam pertemuan iklim tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-28 atau COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Kepala OIKN Bambang Susantono mengatakan, RLDC merupakan dokumen yang berisikan cetak biru dan peta jalan (roadmap) untuk IKN menangani hal-hal yang berhubungan dengan perubahan iklim (climate change).
“Dokumen yang kita sebut sebagai Nusantara Net Zero Strategies 2045 atau yang secara resmi kita namakan Nusantara RLDC. Draft ini sudah melalui beberapa diskusi dan kami menetapkan dokumen Nusantara RLDC ini akan diluncurkan dalam COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab pada pekan depan,” kata Bambang melalui media briefing, Jumat (24/11/2023).
Baca juga: Otorita IKN Confirm Letter of Intent Tembus Angka 305 Investor
Ia mengatakan, COP28 bakal digelar pada 30 November 2023 sampai 12 Desember 2023 di Dubai. Tentunya, momen ini menjadi kesempatan bagi OIKN untuk bisa mendapatkan eksposure di level internasional.
“Ini adalah dokumen pertama bagi kota Indonesia. Nusantara adalah kota pertama di Indonesia yang memiliki dokumen RLDC. Saya kira ini sebuah pencapaian yang cukup penting dan bersejarah tidak hanya bagi Nusantara, namun juga bagi Indonesia bahwa kita dalam hal perubahan iklim bagaimana nanti kita mencoba untuk mengatasi berbagai permasalahan yang kemungkinan timbul ke depan dengan bersama-sama,” jelasnya.
Menurut Bambang, Otorita IKN terbuka terhadap beberapa kemungkinan kerja sama dengan berbagai institut lainnya. Ia mengatakan, beberapa pihak telah mengundang untuk berdiskusi di COP28.
Nusantara RLDC ini disebut sebagai dokumen yang dapat terus diperbarui (living document) menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan pendekatan baru di dunia.
Dalam bidang perubahan iklim, OIKN menetapkan beberapa target yang ingin dicapai, pertama yaitu IKN menjadi kota yang net-zero emission pada tahun 2045.
Baca juga: Otorita IKN Bawa Oleh-oleh Lima MoU dari Amerika
“Kedua, kita juga ingin membalikkan tren-tren kurang baik yang terjadi sebelumnya seperti deforestasi, jadi di IKN kita melakukan reforestasi atau membuat hutan-hutan kita di sana khususnya di IKN menjadi hutan tropis dengan kekayaan keanekaragaman hayati,” ujar Bambang.
Ketiga, IKN harus menjadi suatu model bagi kota-kota lain di Indonesia sebagai kota yang resilience atau tangguh terhadap perubahan-perubahan sebagai akibat dari perubahan iklim.
“Terakhir, kita ingin agar IKN tidak hanya menjadi model di Indonesia, namun juga memberikan kontribusi kepada dunia dalam rangka aksi global menghadapi perubahan iklim,” kata Bambang.