ENERGI

Nuklir, Energi Alternatif Solusi Kejar Target EBT

Tenaga nuklir sebagai salah satu alternatif utama solusi dari energi baru dan terbarukan (EBT) di masa mendatang

Konstruksi Media – Sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan bauran energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 23% di 2025 dan mencapai target netral karbon, Universitas Sebelas Maret (UNS) bersama dengan PT ThorCon Power Indonesia menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Nuklir Sebagai Solusi Energi Ramah Lingkungan” di UNS, Surakarta.

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), L.T. Handoko dalam sambutannya mengatakan seminar nasional ini merupakan seminar inisiatif yang sangat baik dari UNS, karena terkait dengan bagaimana kita bisa mendorong tenaga nuklir sebagai salah satu alternatif utama solusi dari energi baru dan terbarukan bagi negara kita di masa mendatang.

“Kami saat ini sedang bekerjasama dengan PT ThorCon Power Indonesia untuk membangun PLTN eksperimental. PLTN eksperimental yang diinisiasi oleh ThorCon yaitu menggunakan teknologi Molten Salt Reactor (MSR) yang merupakan salah satu teknologi alternatif di masa depan yang harapannya dapat lebih memberikan jaminan keselamatan dan kesinambungan bagi operasional PLTN,” tutur Kepala BRIN L.T. Handoko, (17/3/2022).

Sebelumnya, UNS dan PT ThorCon Power juga telah menyelesaikan Kajian Ilmiah bertajuk “Nuklir Sebagai Solusi dari Energi Ramah Lingkungan yang Berkelanjutan untuk Mengejar Indonesia Sejahtera dan Rendah Karbon pada Tahun 2050”.

Serta Survei Penerimaan Masyarakat terhadap Pembangunan PLTN di Bangka Belitung yang juga melibatkan UBB dengan hasil sebesar 73,73%. Yang mana angka ini menunujukkan respon positif pada masyarakat di atas standar penerimaan ALA (Acceptable Level of Acceptance) yang dikaji berada pada presentase antara 51,5% sampai dengan 63%.

Baca Juga : Kepala BIN Budi Gunawan Angkat Suara Soal Pembangunan IKN

Sementara, Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum., mengatakan para Guru Besar UNS yang hadir dalam Seminar Nasional tersebut sepakat bahwa kajian ini merupakan kajian yang obyektif, komprehensif dan dapat dipercaya karena telah dikerjakan oleh berbagai pakar dari berbagai disiplin ilmu.

UNS bersama dengan ThorCon Power Indonesia menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Nuklir Sebagai Solusi Energi Ramah Lingkungan”. Dok. Ist

Menurutnya sangat disayangkan apabila dokumen ini tidak disosialisasikan untuk menjadi dasar pertimbangan pemerintah untuk tidak ragu-ragu lagi memasukan nuklir ke dalam sistem energi nasional.

Pasalnya, UNS merupakan Universitas pertama yang mengungkap fakta sesungguhnya terkait nuklir yang memang selama ini terdapat misinformasi dan disinformasi yang berkembang di masyarakat. Melalui Kajian Ilmiah tersebut menyimpulkan bahwa PLTN adalah pembangkit listrik yang ramah lingkungan, andal, dan berkelanjutan.

“Nuklir sebagai energi baru, perlu dipertimbangkan secara serius oleh pemerintah sebagai pemenuhan janji Indonesia mendapatkan lingkungan bebas emisi karbon. Kajian ini juga menyimpulkan bahwa hampir tidak mungkin tercapainya target COP 21 tanpa nuklir di Indonesia,” paparnya.

Energi nuklir dikatakan energi ramah lingkungan karena nuklir bebas emisi gas rumah kaca, footprint relatif kecil, tidak mengganggu keseimbangan ekosistem, serta limbahnya terkelola, terkontrol dengan aturan yang jelas, dan bersifat andal karena dapat mencapai kapasitas maksimum, beroperasi 24 jam tanpa sela.

“Atas nama pimpinan UNS, saya sangat mengapresiasi atas kerjaama antara UNS dengan PT ThorCon Power Indonesia dalam menyusun Kajian Ilmiah ini. Semoga kerjasama ini membawa manfaat bagi nusa, bangsa dan negara kita,” jelas Prof. Dr. Jamal Wiwoho.

Direktur Operasi PT ThorCon Power Indonesia, Bob S. Effendi, mengatakan diakhir seminar nasional ini dilakukan survei singkat kepada seluruh peserta seminar dari berbagai bidang mulai dari Pegawai Negeri, Akademisi, serta Mahasiswa maupun pelajar yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia.

Ia menambahkan, dari 261 koresponden menyatakan bahwa 51,7% setuju nuklir merupakan solusi praktis transisi energi yang dapat menggantikan batubara.

“Semoga melalui acara ini, penyebaran informasi terkait fakta bahwa nuklir merupakan energi yang
aman, ramah lingkungan, efisien, dan juga reliable (andal) dapat terus dilakukan. Sehingga pemerintah tidak lagi ragu-ragu dan dapat segera memutuskan agar nuklir dapat masuk lebih awal dalam bauran energi Indonesia,” terang Bob.

Lebih jauh, Bob menambahkan nuklir merupakan solusi praktis dan juga murah dari transisi energi yang dapat menjawab arahan dari Presiden Indonesia, Joko Widodo yakni transisi energi tidak boleh menggunakan APBN dan memberatkan masyarakat dengan naiknya tarif dasar listrik.

Baca artikel selanjutnya:

 

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button