Konstruksi Media – Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) mengincar 200 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur untuk dibedah dan dijadikan layak huni oleh Kementerian PUPR. Masyarakat penerima pun berharap Program BSPS ke depan dapat dilanjutkan kembali dan bisa jumlah dana stimulannya bisa ditambah.
“Program BSPS adalah upaya nyata pemerintah untuk mengurangi jumlah RTLh yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” kata Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto di Jakarta, Senin (19/12/2022).
Iwan mengatakan, Program BSPS dilaksanakan Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR dengan menyalurkan dana stimulan senilai Rp20 juta per unit rumah. Dana tersebut dapat digunakan untuk membeli bahan bangunan Rp17,5 juta dan sisanya untuk upah tukang.
Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 7 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Pembangunan Perumahan dan Rumah Khusus dinyatakan bahwa BSPS adalah program bantuan dan layanan rumah swadaya bagi masyarakat untuk menggerakkan dan meningkatkan keswadayaan dalam pemenuhan rumah layak huni dan lingkungannya. Dalam proses pembangunannya, penerima bantuan secara berkelompok akan mendapat pendampingan dari Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL).
“Penerima Program BSPS juga diharapkan bisa berswadaya dan melakukan gotong royong dalam proses pembangunan di lapangan,” ucapnya.
Baca juga: Jembatan Kaca Seruni Point di KSPN Bromo-Tengger-Semeru Selesai Konstruksi
Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Kalimantan Timur Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Kalimantan II, Mustofa Otfan didampingi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rumah Swadaya dan Rumah Umum Komersial, Elvanirwan mengatakan, jumlah RTLH di Kota Samarinda yang mendapatkan Program BSPS sebanyak 200 unit. Lokasinya tersebar di empat kecamatan yakni Kecamatan Samarinda Ilir 75 unit, Samarinda utara 40 unit, Loa Janan Ilir 55 unit dan Sambutan 30 unit.
“Alokasi Program BSPS di Kota Samarinda senilai Rp4 Miliar. Kami juga siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan mitra kerja lain seperti sektor swasta untuk menyalurkan CSR nya untuk Program BSPS,” jelasnya.
Salah seorang penerima Program BSPS di Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda, Sarpinah mengaku sangat bahagia bisa mendapatkan Program BSPS atau bedah rumah. Ibu lima orang anak itu, menceritakan bahwa sebelumnya rumahnya sering bocor, kayunya lapuk dimakan rayap dan bangunannya miring serta membahayakan penghuni karena lokasinya berada di daerah perbukitan.
“Terima kasih Kementerian PUPR yang sudah membedah rumah kami. Penghasilan keluarga kami pas-pasan dan saya dan keluarga sering khawatir rumahnya roboh karena bangunannya miring. Kini rumah saya sudah dibedah dan jadi bagus dan saya juga menambah dana pembangunan dengan menggunakan tabungan saya senilai Rp4 juta jadi kalau bisa anggaran BSPS ditambah,” ucapnya.
Baca artikel selanjutnya:
- Profesor ITS Kembangkan Metode Komputasi Material Berbasis Meshless untuk Efisiensi dan Keberlanjutan
- Navigasi Risiko Sektor Publik 2025: Strategi untuk Keberlanjutan Keuangan dan Infrastruktur
- ASTRA Infra Siapkan Layanan Prima untuk Mudik Lebaran 2025, Aman dan Nyaman
- Normalisasi Sungai Ciliwung Ditargetkan Rampung 2026, Pemerintah Percepat Pembebasan Lahan