InfrastrukturJalan

Menteri Erick Sambut Baik Kerjasama INA-Waskita Karya, Bangun 2 Ruas Tol Trans Jawa

Terbukti mampu pembangunan infrastruktur jalan tol Trans Jawa yang dilakukan Waskita dan INA dengan investasi bukan hutang.

Konstruksi Media – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyambut baik penyelesaian transaksi kerja sama investasi antara Indonesia Investment Authority (INA) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) beserta anak perusahaannya PT Waskita Toll Road (WTR).

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan kerja sama investasi tersebut untuk 2 (dua) ruas Jalan Tol Trans Jawa, yakni Tol Kanci — Pejagan dan Tol Pejagan — Pemalang.

Dia menuturkan, kerja sama dan kesepakatan pencairan dana dari INA, melalui anak perusahaan yang sepenuhnya milik lembaga pengelola investasi Indonesia itu, yaitu PT Raffiesia Investasi Indonesia (RII) dan PT Abhinaya Investasi Indonesia (All, sehingga hal tersebut membuat arus kas Waskita Karya semakin kuat untuk pengembangan proyek-proyek lanjutan.

“Dalam kondisi apapun, pembangunan infrastruktur harus terus berjalan. Dengan skema ini, kita membuktikan bahwa infrastruktur bisa dibangun dengan investasi, dan yang terpenting, tanpa utang. Jadi dari sisi posisi di neraca pun lebih baik, tidak menjadi beban perusahaan yang mendapat penugasan, seperti Waskita Karya group,” ungkap Menteri Erick, Selasa, (6/9/2022).

Kerja sama penyelesaian transaksi Ruas Tol Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang, INA dengan Waskita Karya. Dok. Ist

Menurutnya, di tengah krisis global yang berpengaruh pada nilai tukar mata uang antar negara, pembangunan infrastruktur idealnya memang menggunakan dana investasi, dan tidak dari pinjaman.

Akan tetapi, Menteri BUMN justru mengapresiasi keterlibatan banyak pihak yang berkolaborasi dan bersinergi untuk mendukung kapasitas dana sehingga investasi INA berjalan maksimal dalam mempercepat infrastruktur jalan tol di Tanah Air.

Baca Juga : Penerapan Housing Urban Development dalam Pembangunan TOD

“Tentu saya juga mengucapkan terima kasih kepada INA yang terus berkolaborasi untuk memastikan aset-aset BUMN yang sudah diinvestasikan, batik dari dana pemerintah atau pun hasil dari aksi korporasi BUMN ini, bisa kita polansasi dengan baik. Dan ini tentu bagian yang berkelanjutan dimana kita akan mendorong semakin banyak aset-aset BUMN supaya bisa terbuka, transparan dan dilakukan secara mekanisme pasar,” imbuhnya.

Kembali, Erick menuturkan, investasi ini menjadi bagian dari kredibilitas agar investor bisa percaya bahwa ini (adalah) momentum yang sangat baik untuk Indonesia dalam membuka pertumbuhan ekonomi Indonesia dan merupakan pusat pertumbuhan ekonomi dunia.

“Kami di Kementerian BUMN akan mendorong terus penyehatan yang ada di BUMN-BUMN Karya, dan kita juga sudah bisa membuktikan bahwa infrastruktur memang investasi yang memernukan waktu untuk recover. Jadi, bukan seperti yang selalu dipersepsikan, bahwa investasi jalan tol yang mangkrak. Tidak seperti itu. Memang investasi jalan tol memerlukan waktu sekitar 7-8 tahun, sehingga bisa dalam kondisi yang sangat baik,” tuturnya.

Menteri BUMN sambut baik kerjasama pendanaan pembangunan infrastruktur 2 ruas jalan tol Trans Jawa. Dok. Ist

Lebih jauh, Erick mengungkapkan, investasi jalan tol dapat membuka pertumbuhan ekonomi yang luar biasa untuk sekitarnya. Salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi dari keberadaan kebutuhan listrik saat pembangunan jalan tol.

“Ini yang ditekankan ibu Sri Mulyani (Menteri Keuangan), bagaimana Proyek Strategis Nasional yang didorong oleh pemerintah juga bisa mendorong pertumbuhan infrastruktur dengan baik dan membuka lapangan pekerjaan,” tuturnya.

Untuk diketahui, transaksi ini didukung oleh mitra perbankan dan institusi finansial yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (bertindak sebagai koordinator), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah.

Baca Artikel Selanjutnya :

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp