DaratEco GreenHeadlineNewsSustainability

Menteri Dody: TPA BLE Banyumas Jadi Contoh Pengelolaan Sampah Berkelanjutan Nasional

Konstruksi Media – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo (Menteri Dody), didampingi Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti, Pj Bupati Banyumas Iwanuddin Iskandar, dan Bupati Banyumas terpilih Sadewo Tri Lastiono, meninjau Tempat Pemrosesan Akhir Berbasis Lingkungan dan Edukasi (TPA BLE) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Minggu (12/1/2025).

Menteri Dody menyatakan, TPA BLE Banyumas dapat menjadi model percontohan pengelolaan sampah berkelanjutan bagi kabupaten/kota lainnya di Indonesia, guna mewujudkan konsep zero waste to landfill.

Menteri Dody
Menteri Dody meninjau Tempat Pemrosesan Akhir Berbasis Lingkungan dan Edukasi (TPA BLE) di Banyumas.

“Begitu sampah masuk ke sini, residu yang keluar hampir nol. Harapannya, semua kabupaten/kota dapat meniru langkah ini. Namun, yang membutuhkan waktu adalah membudayakan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan dan mau memilah sampah, sehingga proses pengelolaan di TPA lebih efektif,” ujar Menteri Dody.

TPA BLE Banyumas dibangun dengan anggaran sebesar Rp46,5 miliar dari APBN dan Rp7,8 miliar dari APBD. Proyek ini dimulai pada Oktober 2020, rampung pada Desember 2021, dan dioptimalkan lebih lanjut pada tahun 2023.

Pengelolaan sampah di TPA BLE mengintegrasikan konsep ekonomi sirkular dan waste to energy, sehingga sampah dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya yang bernilai. Sampah organik, seperti sisa makanan dan limbah pertanian, diolah menjadi kompos dan magot. Sementara itu, sampah anorganik diubah menjadi produk seperti paving, genteng plastik, dan RDF (Refuse-Derived Fuel), yang merupakan bahan bakar alternatif pengganti batubara.

“Pengolahan sampah di sini menghasilkan produk bernilai ekonomi yang telah memiliki pembeli (off-taker). Hasil ini cukup untuk membiayai operasional TPA BLE,” ujar Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah, Kuswara.

Mentery Dody
Inilah wajah TPA BLE di Banyumas

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas, Widodo Sugiri, menjelaskan bahwa masyarakat didorong untuk memilah sampah melalui aplikasi Salinmas dan Jeknyong. Aplikasi ini memberikan insentif berupa uang bagi masyarakat yang aktif berpartisipasi.

“Bagi masyarakat yang tidak memiliki waktu untuk memilah sampah, mereka dapat berlangganan layanan dari kelompok swadaya masyarakat yang mengolah sampah organik dan anorganik menjadi produk bernilai ekonomi,” tambah Widodo.

Hadir dalam kunjungan tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian PU Mohammad Zainal Fatah, Direktur Jenderal Bina Marga Rachman Arief Dienaputra, Kepala Biro Komunikasi Publik Pantja Dharma Oetojo, serta Kepala Pusat Analisis Kebijakan Eko Suhendratma. (***)

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp