LRT Jakarta Segera Groundbreaking Fase 1B Velodrome-Manggarai
Dengan panjang jarak 6,4 kilometer dan dapat menampung penumpang 180.162 per hari pada 2025 mendatang.
Konstruksi Media – Dalam waktu dekat ini kabarnya ada proses peletakan batu pertama atau groundbreaking Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta Fase 1B Velodrome – Manggarai. Berlanjutnya proyek transportasi massal itu dilakukan setelah terbit Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 430 Tahun 2023 pada tanggal 27 Juni 2023 tentang Penetapan Trase fase IB.
Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) pun telah melakukan kunjungan kerja ke kantor LRT Jakarta (LRTJ) sekaligus meninjau depo LRT di Jalan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta pada Rabu (9/8/2023) kemarin.
Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DKTJ) Dr. Ir. Haris Muhammadun, ATD, MM, IPU menyebut kunjungan kerja ke kantor LRT Jakarta dilakukan untuk memastikan rencana pembangunan LRT Fase IB ke Manggarai berjalan baik.
Baca juga: PJ Gubernur DKI Bakal Groundbreaking Proyek LRT Fase 1B
Bahkan, DTKJ turut mendorong pembangunan rute LRT Jakarta dilanjutkan hingga ke wilayah Dukuh Atas, agar integrasi moda transportasi dapat berjalan lebih baik.

Dalam kunjungan kerjanya ke Kantor LRT, Haris bersama anggota DTKJ sempat mendengarkan penjelasan dari Direktur Utama LRT Jakarta Hendri Saputra bahwa teknologi “articulated bogie” yang dipunyai LRTJ saat ini bahkan dapat melalui dengan panjang radius yang pendek yaitu 40 meter, sebagaimana radius dari Depo ke Stasiun Pegangsaan 2.
“Artinya, kepastian LRTJ Velodrome-Manggarai dan Insyaallah sampai Dukuh Atas, dapat berjalan dengan kecepatan normal pada radius-radius kritis terjawab sudah. Mari terus berkarya untuk Jakarta yang lebih baik. Sukses Jakarta Untuk Indonesia,” kata Haris dikutip dari keterangannya di Jakarta, Kamis (10/8/2023).
Haris menegaskan bahwa kedatangannya ke Kantor LRT Jakarta ini guna mengawal arahan Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
“Kebgub salah satu isinya pengembangan LRTJ 1B. Ini merupakan arahan dari Pj. Gubernur. Kami diminta mengawal suksesnya perpanjangan LRT ini dari Velodrome sampai Manggarai,” tutur Haris di Kantor LRT Jakarta, Rabu kemarin.
LRTJ Sempat “Brainstorming” dengan Korea Selatan

Sementara Dirut LRTJ Hendri Saputra menjelaskan bahwa pengembangan ke fase IB sudah mencuat sejak Oktober 2022 lalu.
Menurut dia, sejauh ini pihaknya mendapat support dari pemerintah Korea Selatan (Korsel) dan parlemen untuk melanjutkan pembangunan fase LRTJ.
“Mereka concern, bahkan mereka ada kunjungan ke sini pada Januari 2023, kunjungan itu mendatangkan impact. Nah ini yang akan kita lanjutkan setelah fase IB berjalan dengan baik,” tuturnya.
Baca juga: KAI Group Raih Medali Emas dalam gelaran ASEAN Skills Competition XIII
Kata Henri, di internal LRTJ pun telah dilakukan transformasi sumber daya manusia (SDM), di mana nantinya pembangunan Fase IB Velodrome – Manggarai tidak disupervisi oleh pihak Korsel.
“Tapi benar-benar oleh pihak LRT Jakarta,” katanya.
Henri menjelaskan, LRTJ sempat memberangkat tim untuk belajar teknis perkeretaapian di Korsel.
“Setelah ada kunjungan ada minister Korea bertemu Pak Pj. Gubernur yang dikemukakan bahwa kerja sama dengan Korsel perlu ditingkatkan untuk pengembangan LRT Jakarta ke depannya,” ucap Hendri.
Peran Jakpro dalam Pembangunan LRT Fase IB

Sementara, Plh. Project Director Jakpro Ramdani Akbar menyebut bahwa pihaknya sudah melakukan studi untuk menindaklanjuti keputusan gubernur tentang Penetapan Trase fase IB.
“Kami telah menemui konsultan pengawas yang saat ini juga membantu kami dalam melakukan proses-proses perizinan awal seperti Andalin, Pertek Ipal, persetujuan lingkungan, konsultan konektivitas, koordinasi bersama Bina Marga, permohonan ke BBWS-CC, dan lainnya,” kata dia.
Launcing LRT 1B (Pengadaan dalam proses proses evaluasi proposal) atau groundbreaking direncanakan berlangsung pada 14 Agustus 2023 mendatang. Acara ini rencananya akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ramdani menjelaskan, rencananya di Fase 1B Velodrome – Manggarai akan berdiri 5 stasiun yakni Stasiun Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan Stasiun Manggarai.
“Dengan panjang jarak 6,4 kilometer dan dapat menampung penumpang 180.162 per hari pada 2025 mendatang,” katanya.
Adapun indikasi biaya pembangunan LRTJ Fase 1B Velodrome – Manggarai menggunakan sumber pendanaan dari Penyertaan Modal Daerah (PMD) senilai Rp 4,83 triliun untuk civil and system, PMC, Pre-Operation, Amdal, dan Manpower serta Rp 670 miliar untuk rolling stock.
Sementara pembangunan LRTJ Fase 1B Velodrome – Manggarai diharapkan akan berdampak pada pengurangan biaya operasi kendaraan Rp 11,35 triliun, penghematan waktu penumpang Rp 133,2 triliun, biaya emisi terhindarkan Rp 4,1 triliun, biaya kecelakaan lalu lintas terhindarkan Rp 25,6 triliun, dan lainnya.
Baca artikel lainnya: