Konstruksi Media – Pemerintah kian gencar melakukan pembangunan infrastruktur di Indonesia salah satunya jalan tol. Namun dalam prosesnya, tak jarang pembangunan jalan tol terhambat di lapangan mulai dari kondisi topografi yang sulit dijangkau hingga kendala pada permukaan tanah.
Sehingga, diperlukan penerapan teknologi konstruksi guna mempermudah dan mempercepat proses konstruksi di lapangan. Salah satu teknologi yang mulai digunakan untuk pembangunan jalan tol di Indonesia yakni Vacuum Consolidation Method (VCM).
Teknologi VCM menjadi dobrakan terbaru dalam proses pembangunan jalan tol di Tanah Air. Hal tersebut dibuktikan pertama kali pada pembangunan Jalan Tol Palembang-Indralaya.
- Berteknologi Jerman, Virgo Laminates Perkenalkan HPL Berkualitas dengan Finishing Mirip Kayu Asli
- Penataan Kawasan Kota Lama jadi Prioritas Pembangunan di Tanjungpinang, Riau
- Gubernur Riau Sambangi Menteri PU, Usul Pembangunan Jalan hingga Pengendalian Rob
Dikutip dari laman Badan Pengatur Jalan Tol, manfaat yang dimiliki Teknologi VCM yakni mampu mengurangi air maupun kadar udara dalam tanah. Terlebih, pembangunan jalan di atas tanah rawa memiliki medan yang berat, sehingga diperlukan metode konstruksi khusus.
Namun, hadirnya Teknologi VCM bisa menjawab semua rintangan tersebut. Nantinya, Teknologi VCM bisa mempercepat penurunan dan meningkatkan daya dukung tanah asli yang lunak.
Dilakukannya pemompaan vakum pada tanah berguna untuk mengurangi kadar air maupun kadar udara pada butiran tanah, alhasil penurunan jangka panjang dan perbedaan penurunan bisa dipercepat. Ini dikarenakan perbaikan tanah bersifat mekanis dan tidak menggunakan bahan-bahan kimia.
Tak sampai di situ, Teknologi VCM juga memiliki gangguan yang rendah terhadap kegiatan pekerjaan lainnya. Bahkan, teknologi ini bisa melakukan overlap dengan pekerjaan lain, sehingga jadwal konstruksi secara keseluruhan bisa dipersingkat.