
Semangat Pelaku Industri Baja di Ibu Kota Nusantara : Indonesia Tidak Ada Lawan
IKN untuk Pelaku Baja, inilah saat yang tepat untuk kemajuan Bengkel Las dan Juru Las Indonesia.
Konstruksi Media – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto memandang kegiatan pembangunan di IKN (Ibu Kota Nusantara), menjadi ajang pemasaran.
“Sekaligus jadi promosi bagus bagi program baja nasional, yang pastinya dilakukan dengan ‘semangat baja’ pula,” ujar Airlangga dalam acara Seminar Nasional dan Pameran Rantai Pasok Konstruksi Baja, oleh ISSC indonesian Society of Steel Construction di Jakarta, Rabu (10/7) lalu.
“Sudah dibuktikan di IKN, kalau untuk urusan welding (las listrik) maka Indonesia tidak ada lawan,” terang Airlangga di Assembly Hall Bidakara Jakarta.
Ketua Umum KBLI (Komunitas Bengkel Las Indonesia) Heru Kusumo hadi dalam kegiatan tersebut menyikapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu. “Saya kira inilah saat yang tepat untuk kemajuan Bengkel Las dan Juru Las Indonesia. Untuk menunjang hal itu, salah satunya kegiatan KBLI. membuka kelas Sertifikasi Las SMAW 3G bekerjasama dengan Kejuruan Las BLK CEVEST, BBPVP Bekasi,” tutur penuh optimis.
Selain Menko Perekonomian, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam sesi Seminar Nasional menyatakan komitmennya untuk mendukung dan melindungi industri besi baja nasional.

Mendag Zulhas mendampingi Ketua Umum ISSC, Budi Harta Winata, yang sekaligus didaulat menjadi Pembina KBLI, menyaksikan momen penanda-tanganan perjanjian kerjasama antara KBLI dengan ISSC, dalam hal pemberdayaan potensi bengkel las dan juru las dalam kancah industri di masa mendatang.
Sementara, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Abdul Muis dalam sambutannya menyampaikan Kementerian PUPR dipercaya mengelola anggaran Tahun 2024 sebesar Rp162,39 Triliun dengan rincian sebesar Rp49,09 Triliun (SDA), Rp63,02 Triliun (Bina Marga), Rp35,49 Triliun (Cipta Karya), dan Rp12,71 Triliun (Perumahan).
“Berdasarkan total anggaran tersebut, diestimasikan jumlah kebutuhan material dan peralatan konstruksi, khususnya material baja konstruksi sekitar 1,1 juta ton. Di samping itu, selama pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), estimasi kebutuhan baja konstruksi pada tahun 2023-2024 sekitar 331,2 ribu ton,” tutur Abdul Muis.