News

Kementerian PUPR Apresiasi Simposium Konstruksi Nasional 2024: Tingkatkan Kompetensi Tenaga Ahli

Semoga simposium ini akan meningkatkan kolaborasi, menciptakan solusi dan membuka peluang bagi para mitra jasa konstruksi dalam rangka peningkatan kapasitas dan kompetensi para tenaga ahli konsultansi.

Konstruksi MediaKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengapresiasi pelaksanaan Simposium Konstruksi Nasional 2024 yang dilaksanakan Pertahkindo (Perkumpulan Tenaga Ahli Konsultan Indonesia).

“Saya mengapresiasi kepada Pertahkindo atas penyelenggaraan kegiatan ini, dengan harapan semoga symposium ini nanti akan dapat meningkatkan kolaborasi, menciptakan solusi dan membuka peluang bagi para mitra jasa konstruksi dalam rangka peningkatan kapasitas dan kompetensi para tenaga ahli konsultansi,” ungkap Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Abdul Muis, mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, di Aston Grogol Jakarta, (12/09/2024).

Abdul Muis mengatakan hasil dari kegiatan ini akan dirumuskan dan direkomendasikan secara bersama-sama kepada Pemerintahan yang baru 2024-2029.

“Sangat besar sekali cita-citanya, saya kira nanti akan kita rumuskan bersama-sama secara baik, sehingga perumusan yang  dihasilkan nanti betul-betul memiliki kontribusi yang positif dalam rangka pengembangan jasa konstruksi nasional,” ucap Abdul Muis.

Dirjen Bina Konstruksi PUPR Abdul Muis saat membuka Simposium Konstruksi Nasional 2024 Pertahkindo. Dok. Konstruksi Media

Dia mengungkapkan, saat ini masih dirasakan beberapa hal yang masih harus ditingkatkan dan harus di singkronkan, sehingga pada saatnya kita mampu melaksanakan jasa konstruksi secara nasional dengan baik dan tentu dapat bersaing secara global.

Lebih jauh, dia mengatakan, kegiatan Simposium Konstruksi Nasional dan Musyawarah Nasional Istimewa Pertahkindo yang dilaksanakan hari ini.

Sektor jasa konstruksi merupakan sektor penting dalam pembangunan nasional dan menciptakan pertumbuhan pembangunan yang  berkelanjutan. Selain itu, sektor jasa kontruksi menjadi fondasi di dalam peningkatan daya saing bangsa, ditengah-tengah persaingan global.

Berdasarkan Data Riset Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness Ranking (WCR) 2024, Indonesia menjadi negara ke-3 terbaik di Asia Tenggar, dan peringkat ke-27 dunia (naik 7 peringkat) yang sebelumnya berada di posisi ke-34 tahun 2023.

“Peran besar sektor industry tersebut, kita menyadari sepenuhnya bahwa percepatan infrastruktur yang handal merupakan kunci utama untuk mewujudkan pembangunan yang merata dan mendorong peningkatan daya saing Indonesia,” imbuhnya.

Dia melanjutkan, dalam mewujudkan cita-cita bersama tersebut diperlukan optimisme dan transformasi yang menyeluruh dan diikuti dengan tata kelola infrastruktur yang baik. Sehingga mampu menjawab dinamika perkembangan global dan tantangan pembangunan ke depan.

Dirjen Bina Konstruksi PUPR Abdul Muis saat membuka Simposium Konstruksi Nasional 2024 Pertahkindo. Dok. Konstruksi Media

Saat ini semua tingkatan dan sektor pemerintah telah bergerak menuju transformasi digital disegala bidang untuk memberiklan layanan lebih efisien dan transparan. Transformasi digital sektor konstruksi diyakini akan mempu mengatasi berbagai permasalahan di dalam penyelenggaraan jasa konstruksi.

“Konsep smart infrastructure harus bisa terwujud, di mana infrastruktur fisik dapat diatasi dengan teknologi digital. Kementerian PUPR sebagai ujung tombak pembangunan infrastruktur nasional telah mengadopsi inovasi teknologi dan digitalisasi seperti Internet of Things (IOT), Building Information Modeling (BIM), Artificial Intellegence (AI). Untuk mewujudkan smart infrastruktur mulai dari implementasi pada paket-paket konstruksi, serta di berbagai layanan informasi terkait penyelenggaraan jasa konstruksi,” kata Abdul Muis menambahkan.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, konsep smart infrastruktur bukan semata-mata data base, dan pengoperasikan komputer saja, melainkan  sebagai representasi digital dari karakteristik fisik dan karakter fungsional dari sebuah bangunan, serta pemanfaatan sistem aplikasi dalam penentuan kebijakan .

“Untuk itu, sumber daya manusia sektor konstruksi harus mampu beradaptasi dengan tuntuan digitalisasi sektor konstruksi dalam meningkatkan kompetnsi sektor konstruksi serta daya saing  mengoperasian dan mengoptimalkan  seluruh perkembangan inovasi dan teknologi konstruksi yang ada. Hal ini sebagai upaya tercapainya smart infrastructure tersebut,” pungkasnya.

Baca Juga :

Artikel Terkait

Back to top button