Konstruksi Media – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan melibatkan ratusan warga lokal dalam pembangunan Hunian Tetap (Huntap) tahap 2B di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Warga lokal yang bekerja di lokasi proyek pembangunan telah mendapatkan pelatihan kontruksi Rumah Tahan Gempa (RTG) rumah instan sederhana sehat (RISHA) agar dapat bekerja dengan baik di lapangan.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto mengatakan, keterlibatan warga lokal di Sulteng dalam proses pembangunan Huntap sangat diperlukan. Pekerja yang sudah mendapat pelatihan diharapkan bisa memahami dan memiliki kemampuan konstruksi yang baik sehingga Huntap yang ada bisa lebih cepat terbangun.
“Kami ingin warga lokal tidak hanya bisa bekerja sebagai pekerja konstruksi biasa. Tapi mereka punya kemampuan dan pengetahuan tentang pembangunan kontruksi yang baik apalagi teknologi RISHA ini mudah untuk diaplikasikan di lapangan,” kata Iwan.
Kepala Balai P2P Sulawesi II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Bakhtiar diwakili Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah, Erpika Ansela Surira mengatakan, ratusan warga lokal ikut bekerja di sejumlah proyek pembangunan Huntap di Sulteng. Di lokasi pembangunan Huntap 2B di Tondo misalnya, dari 150 pekerja yang ada, sebanyak 135 pekerja merupakan warga lokal.
Sebagai informasi, jumlah Huntap tahap 2B yang akan dibangun di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah sebanyak 1.321 unit. Sebaran pembangunan Huntapnya ada di Tondo 2 (1.055 unit), Sibalaya Selatan (120 unit) dan Bangga Dusun 2 (146 unit). Huntap tersebut dibangun dengan RTG RISHA tipe 36 yang memiliki satu ruang keluarga, dua kamar tidur dan kamar mandi.
Baca juga: PLTS Nusa Penida Konsisten Pasok Energi Bersih Kelistrikan di Bali
“Kami targetkan pembangunan Huntap tahap 2B di Tondo ini bisa selesai bulan Desember mendatang. Adanya pekerja lokal sangat membantu kami untuk percepatan pembangunan Huntap di Sulteng,” ucapnya.
Menurut salah seorang pekerja yang berasal dari Kota Palu, Iswandi Mansyur Dullan (41 tahun), dirinya mengaku sangat bersyukur bisa bekerja dalam proyek pembangunan Huntap di Sulteng. Apalagi masih banyak masyarakat yang terdampak bencana di Sulteng membutuhkan hunian yang layak.
Pembangunan Huntap, kata dia, juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga sehingga mereka mendapatkan penghasilan sekaligus pengalaman kerja di bidang konstruksi. Adanya pelatihan konstruksi, jam kerja yang teratur dan upah yang mencukupi juga membuat para pekerja menjadi lebih semangat untuk menyelesaikan Huntap tersebut.
“Alhamdulillah kami bisa ikut membangun Huntap dan mendapatkan pelatihan konstruksi pembangunan rumah tahan gempa RISHA sebelum bekerja di proyek ini. Kami bekerja 8 jam sehari dan dibagi menjadi beberapa tim untuk membangun rumah tahan gempa RISHA sehingga cepat terbangun,” katanya saat ditemui di lokasi pembangunan Huntap tahap 2B di Sulawesi Tengah, Selasa (9/5/2023).
Baca artikel selanjutnya:
- Waketum GAPENSI Beberkan Peluang Sektor Konstruksi 2024-2029 dalam Kabinet Merah Putih
- Rapat Kerja dengan Komisi V DPR, Menteri PU Laporkan Realisasi Anggaran 2024
- Sah, 3 Anggota PII Banda Aceh Resmi Dikukuhkan jadi Guru Besar Teknik USK
- Kementerian PU Dukung dan Wujudkan Visi Asta Cita Swasembada Pangan