Pembangunan Pabrik Baterai Mobil Listrik Bakal Dimulai, Begini Kata Menteri Bahlil
Konstruksi Media – Konsorsium LG Energy Solution (LGES) dan Hyundai Mobis Co. Ltd akan melakukan groundbreaking pembangunan pabrik baterai mobil listrik pada pekan depan. Hal itu disampaikan Memteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam webinar pada Rabu (8/9) kemarin.
“Tanggal 15 (September) besok kita groundbreaking pabrik LG yang kami teken di awal 2021 sebesar USD9,8 miliar,” ujar Bahlil dikutip pada Kamis (9/9/2021).
- Hore! Blokir Anggaran PU Dicabut, Langsung Fokus ke Irigasi, Jalan, dan Gaji Petugas
- Korupsi Tol MBZ Rugikan Negara Rp510 Miliar, Tronton Dilarang Lewat
- Program ITDP Selesai, Kementerian PU Dorong Komitmen Pemeliharaan Infrastruktur Pariwisata
Bahlil meyakini bahwa pembangunan pabrik baterai mobil listrik ini akan membuat Indonesia menjadi produsen terbesar. Selain itu, keberadaan pabrik baterai mobil di dalam negeri akan mendukung hilirisasi produk nikel sebagai bahan baku utamanya.
Pemerintah, lanjut Bahlil, ingin mendahulukan membangun pabrik baterai sel ketimbang membangun smelter untuk pengolahan nikelnya. Sebab pemerintah tidak ingin nantinya nikel hanya diekspor menjadi setengah jadi atau dalam bentuk mentah.
“Jadi kita mulainya bukan dari hulu tapi dari hilir. Kita hajar bangun baterai selnya, jadi bukan dari smelternya. Karena kalau dari smelter-nya itu tidak menutup kemungkinan itu barang setengah jadi kita kirim,” katanya.
Dengan adanya pembangunan pabrik baterai sel ini, ia berharap industri turunannya bisa ikut terbangun di Indonesia. Dengan begitu, ucap Bahlil, seluruh sumber daya alam yang dihasilkan bisa diolah agar mempunyai nilai tambah dibandingkan ekspor mentah.
“Ini adalah strategi dan ini pasti berkelanjutan agar sumber daya alam kita, tidak kita kirim hanya berbentuk mentah. Kalau kirim berbentuk mentah, ini mengirim tanah air bukan lagi mengirim sesuatu produk hilirnya,” pungkasnya.***