Jokowi Saksikan MoU Otorita IKN-Stanford University di Amerika Serikat
Dalam perubahan iklim semacam ini, kolaborasi sangat penting dan langkah strategis konkret sangat dibutuhkan.
Konstruksi Media – Presiden Joko Widodo menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan Stanford Stanford Doerr School of Sustainability, Standford Universit di, California, Amerika Serikat, Rabu (15/11/2023) waktu setempat.
MoU ditandatangani Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Anindya Bakrie yang juga alumnus Stanford, dan Arun Majumdar selaku Dekan Stanford Doerr School of Sustainability, meliputi bidang penelitian dan inovasi berkelanjutan.
Hadir juga dalam momen penekenan MoU Otorita IKN-Standford University, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan sejumlah pengusaha alumni Stanford, serta para mahasiswa-mahasiswi Indonesia yang tengah mengenyam studi di Standford, dan para pengusaha dari berbagai industri di Negeri Paman Sam.
Baca juga: Kolaborasi Otorita IKN dengan Microsoft, Wujudkan Ibu Kota dengan Konsep Smart City
Presiden Jokowi mengatakan, IKN Nusantara adalah showcase transformasi Indonesia, dalam pengembangan energi hijau, energi sinar matahari (solar panel), pembibitan tanaman yang diprioritaskan di Ibu Kota Nusantara.
Menurutnya, akan sangat baik, mahasiswa Universitas Standford study tour di IKN, agar bisa lebih dekat, melihat proses dan belajar akan keberlanjutan dalam suatu kota hijau dan cerdas.
“Saya akan menjadi guide (pemandu) di Ibu Kota Nusantara bila dibutuhkan. Dalam perubahan iklim semacam ini, kolaborasi sangat penting dan langkah strategis konkret sangat dibutuhkan,” ujar Presiden Jokowi dikutip dari rilis pers Otorita IKN Nusantara, Jumat (17/11/2023).
Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, yang hadir bersama Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Mohammed Ali Berawi, Direktur Transformasi Hijau Tonny Agus Setiono, Staf Khusus Manajemen Pengetahuan Indrayanto Cahyadi serta Tenaga Ahli Komunikasi merangkap Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw, mengatakan dengan MoU ini Stanford dan para alumninya berkomitmen membangun pusat riset dengan kualitas kelas dunia di IKN.
Riset yang akan dilakukan antara lain terkait pengelolaan air, sustainable urban development dan robotic serta berbagai hal relevan lainnya.
Di kawasan inti IKN bakal disiapkan pusat riset Stanford ini. Hasilnya nanti akan menjadi bekal IKN dalam pengembangan kota Nusantara sebagai kota cerdas yang hijau dan berkelanjutan serta menghargai berbagai upaya yang melibatkan para pemangku kepentingan.
“Beberapa bulan lalu Stanford sudah menyerahkan letter of intent di Jakarta dan disepakati kolaborasi di bidang riset, penelitian dan training capacity building. Nantinya untuk hal yang lebih teknis akan dilakukan pertemuan-pertemuan lanjutan,” kata Ketua OIKN Bambang Susantono di Stanford University, California, Amerika Serikat.
Para akademisi, tenaga pengajar, peneliti serta mahasiswa Indonesia dan internasional yang hadir dalam acara yang berlangsung di salah satu aula Standford University ini kelihatan sangat antusias dalam mendukung realisasinya. Pembangunan pusat riset itu sendiri direncanakan akan dilakukan sekitar Januari atau Februari 2024.
Baca juga: Jadi Kota Layak Bisnis, Paramount Enterprise Kembangkan Konektivitas dengan Kawasan Sekitar
Bambang mengatakan otorita IKN menyediakan lahan seluas 3 hektare di kasawan inti IKN. Para alumni Stanford di Indonesia yang akan membangun gedung pusat riset tersebut. Stanford kemudian yang mengisinya dengan aktivitas riset di sana.
“Baik peneliti dari Indonesia maupun peneliti dari Stanford nanti akan berinteraksi meneliti di sana,” ujar Bambang.
Selain pusat riset Stanford, tiga univesitas asal Belanda yakni Delft University, Erasmus University, dan salah satu kampus di Roterdam juga akan bekerja sama membangun pusat riset di sana. Dari dalam negeri, 6 kampus negeri juga sudah berkomitmen membangun pusat riset.
Seperti yang pernah diungkapkan sebelumnya, Juru Bicara Otorita IKN, Troy Pantouw mengingatkan bahwa penandatanganan MoU itu merupakan pertanda baik dan transformasi nyata dalam pembangunan IKN yaitu dengan keterlibatan universitas kelas dunia ke IKN.
“Selain singkatan dari Ibu Kota Nusantara, IKN juga memiliki makna sebagai investment, knowledge, dan network. Dan hari ini, kita menyatukan ketiga hal tersebut dalam penandatanganan ini,” tegas Troy.
Deputi Teknologi Hijau dan Digital OIKN, Prof Ali Berawi menegaskan bahwa dengan banyaknya riset di IKN, diharapkan pengembangan Nusantara akan bisa dari berbagai aspek. Misalnya dari sisi sosiologis masyarakat di IKN dan pengembangan kualitas sumber daya manusianya.
“Ada tiga hal dalam proses transformasi yang sangat diperhatikan di Ibu Kota Nusantara, yaitu hardware (perangkat), software (komponen penunjang) dan brainware (kesiapan pengetahuan orang yang mengoperasikan). Ibu Kota Nusantara sudah dalam tahap menjalankan ketiga hal tersebut dan dilakukan secara masif namun tetap secara strategik dan sesuai dengan standard yang tinggi,” katanya.