Renewable

Jelang HUT ke-68, PT PP Bidik Proyek Energi Untuk Pulihkan Ekonomi

Konstruksi Media – Sekretaris Perusahaan PT PP (Persero) Tbk, Yuyus Yuarsa mengaku tengah membidik proyek energi menjelang Hari Ulang Tahun PT PP (Persero) Tbk ke-68.

Pihaknya menargetkan kontrak baru dari proyek energi senilai Rp 3 triliun pada tahun ini.

“Seiring membaiknya kondisi perekonomian dan rencana pemerintah dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional, ini saat yang tepat untuk memulai beberapa proyek energi untuk menopang pertumbuhan di masa mendatang,” ujar Yuyus dalam keterangan tertulis, yang dikutip, Rabu (4/8/2021).

Diakuinya, pertumbuhan konsumsi listrik sedikit melambat karena dihantam pandemi Covid-19. Meski demikian, pihaknya melihat peluang besar yang lebih menjanjikan dalam proyek energi ini, salah satunya energi baru terbarukan (EBT).

“Sektor EPC dan energi direncanakan bisa berkontribusi sekitar 15% terhadap pendapatan perusahaan,” katanya.

Kontribusi sebesar 15 persen ini, lanjut Yuyus, didorong oleh 12 proyek yang sedang berlangsung untuk kontrak kerja EPC selama tahun 2021. Diantaranya, tercatat juga ada lima proyek power plant dan tiga proyek refinery.

Proyek-proyek tersebut antara lain Bangkanai GEPP Peaker Stage 2 (140 MW) senilai Rp 858 miliar dengan progres sebesar 97% dan ditargetkan rampung pada kuartal I-2022. 

Kemudian proyek Lombok GECC Power Plant (Peaker) 130 MW-150 MW dengan progres sebesar 97% dan ditargetkan selesai pada kuartal keempat tahun ini. Adapun nilai kontrak dari proyek itu sebesar Rp 488 miliar.

Proyek berikutnya adalah Timor-1 Coal Fired Steam Power Plant (2×50 MW) dengan progres sebesar 35%. Proyek tersebut ditargetkan selesai pada kuartal IV 2022 dengan nilai kontrak mencapai Rp 1,08 Triliun. 

Selanjutnya, proyek Sulut-1 Coal Fired Steam Power Plant (2×50 MW) progres sebesar 22% dan ditargetkan selesai pada kuartal IV 2022 dengan nilai kontrak mencapai Rp 1,24 triliun. Kemudian proyek Port Site Dual Fuel Power Plant Freeport yang progres 48% dan ditargetkan rampung pada kuartal II 2022, dengan nilai kontrak Rp 404 miliar.

Selain itu, PTPP juga menggarap proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) RU V Balikpapan Project Civil Work dengan progres mencapai 38% dan ditargetkan selesai pada kuartal III 2023. Proyek tersebut memiliki nilai kontrak sebesar Rp 12,5 triliun.

Di samping proyek-proyek yang tengah digarap, ucap Yuyus, PTPP membidik beberapa proyek energi lainnya seperti pembangunan terminal bahan bakar milik Pertamina senilai lebih US$ 150 juta, pembangunan PLTP milik Indonesia Power, serta beberapa di PLN serta Pupuk Indonesia. 

Untuk mencapai target kontrak di bidang energi tersebut, manajemen PTPP getol mencari peluang baru pada proyek pemerintah dan swasta. “PTPP juga melakukan partnership dengan EPC Company yang mempunyai pengalaman dan daya saing dalam meraih proyek-proyek di bidang energi,” sebut dia.

Hingga kini, PTPP telah meraih kontrak baru senilai Rp 8,5 triliun sejak awal tahun hingga akhir Juni 2021. Jumlah tersebut setara dengan 28,24% dari total target kontrak baru di sepanjang tahun ini yang senilai Rp 30,1 triliun. 

Dengan pencapaian kontrak baru tersebut, PTPP juga memastikan komitmennya untuk terus mendukung pemerintah dengan berpartisipasi aktif pada berbagai proyek, termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN). Alhasil, PTPP dapat terus mendukung penguatan sektor industri di dalam negeri untuk meningkatkan perekonomian nasional. ***

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button