GedungHeadlineNews

Jadi Ikon di Era 90-an, Siapakah Pemilik Blok M Plaza?

Mal tersebut berada di bawah naungan Pakuwon Group, perusahaan yang dimiliki pengusaha Alexander Tedja.

Konstruksi Media – Pusat perbelanjaan Blok M Plaza sempat menjadi ikon gaya hidup anak muda pada era 1990-an. Mal tersebut berada di bawah naungan Pakuwon Group, perusahaan yang dimiliki pengusaha Alexander Tedja. Tidak hanya Blok M Plaza, Pakuwon juga mengelola sejumlah pusat belanja besar lain di Jakarta, seperti Gandaria City dan Kota Kasablanka.

Siapa sebenarnya Alexander Tedja, sosok di balik deretan mal besar tersebut?

Mengutip buku Kaum Supertajir Indonesia (2012), Alexander Tedja adalah pengusaha properti yang mendirikan Pakuwon Group pada 1982. Perusahaan ini sukses mengembangkan proyek kondominium, hotel, mal, dan perkantoran di Jakarta maupun Surabaya. Keberhasilan itu tidak lepas dari peran istrinya, Melinda Tedja, yang turut andil dalam strategi bisnis properti.

“Mereka begitu piawai dalam membaca karakter suatu lokasi, apakah cukup baik atau tidak untuk dijadikan sebagai sentra pengembangan proyek propertinya,” tulis William Pratama dalam buku tersebut.

Baca juga: Kolaborasi dengan MRT Jakarta, Dulux Percantik Stasiun MRT Blok M

Sebelum masuk ke bisnis properti, Alexander lebih dulu menekuni dunia perfilman dan perbioskopan. Ia mendirikan PT ISAE Film (1972), PT Menara Mitra Cinema Corp (1977), serta PT Pan Asiatic Film (1991).

Perjalanan baru dimulai pada 1982, ketika Alexander banting setir ke bisnis properti melalui PT Pakuwon Jati. Lahan pertamanya berada di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, yang kemudian melahirkan proyek Plaza Tunjungan I pada 1986. Keberhasilan ini mendorong pengembangan Plaza Tunjungan II dan III, lalu berlanjut dengan pembangunan Sheraton Surabaya Hotel & Tower, Kondominium Regensi, Menara Mandiri, hingga Plaza Tunjungan IV yang mulai beroperasi pada 2002.

Atas pencapaiannya, Alexander pernah masuk daftar orang terkaya versi Forbes dengan kekayaan mencapai US$955 juta atau sekitar Rp15,4 triliun (kurs Rp16.226). Namun, dalam daftar terbaru, namanya tidak lagi tercatat di jajaran 50 orang terkaya Indonesia. (***)

Back to top button
Chat WhatsApp
Banner Kiri
Banner Kanan