ITS Sukses Sabet Juara Pertama Ajang DHL Logistic Case Competition
Konstruksi Media – Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dikabarkan kembali menoreh prestasi gemilang. Kali ini diraih oleh tiga mahasiswa ITS yang tergabung dalam Tim Chainers2627 yang menyabet juara pertama dalam ajang DHL Logistic Case Competition yang digelar secara daring, Kamis (9/9) kemarin.
Ketua Tim Chainers2627 Mohamad Qutbudin Annauvali mengatakan, DHL Logistic Case Competition ini merupakan Logistic Case Competition (Logic) pertama yang ditujukan untuk mahasiswa dan profesional muda. Kompetisi ini diselenggarakan atas kerja sama antara DHL Supply Chain Indonesia dengan Magister Manajemen Teknologi (MMT) ITS.
- HATTI Gelar Asian Young Geotechnical Engineers Conference2024 di Jakarta, Redefining the Future of Infrastructure
- Kemen PU Modernisasi Daerah Irigasi Rentang di Jabar
- IAI Jakarta Resmi Gelar Jakarta Architecture Festival 2024
“Pada kompetisi ini, peserta ditantang untuk menghasilkan ide-ide inovatif dalam memberikan solusi praktis untuk permasalahan terkait Supply Chain,” ujarnya melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu (11/9/2021).
Qutbudin mengungkapkan, pada kompetisi ini peserta harus melalui beberapa tahapan. Pada babak penyisihan, peserta akan diberikan case pertama mengenai Global Supply Chain of Vaccines and Medicines.
“Dari babak penyisihan akan dipilih 30 tim terbaik dari universitas di seluruh Indonesia untuk melanjutkan di babak semifinal,” katanya.
Lebih lanjut Qutbuddin menjelaskan, pada tahap semifinal, peserta akan diberikan case kedua mengenai Global Clinical Supply Chain in Pfizer. Setelah lolos, peserta akan diberikan bimbingan oleh DHL Supply Chain Indonesia dan MMT ITS berupa pemberian feedback atas inovasi mereka.
“Setelah masing-masing tim merevisi inovasinya, perlombaan dilanjutkan dengan presentasi di hadapan pihak DHL Supply Chain Indonesia dan MMT ITS,” tutur mahasiswa Departemen Teknik Sistem dan Industri ini.
Menjawab case yang diberikan, Tim Chainers2627 membagi permasalahan distribusi vaksin menjadi dua, yaitu permasalahan strategis dan permasalahan operasional. Dengan permasalahan strategis dapat ditentukan cara agar alokasi vaksin dapat tersebar dengan merata di seluruh daerah.
“Kami menggunakan logistics regression untuk mengestimasi jumlah orang yang terinfeksi virus dari setiap daerah dan mengalokasikan vaksin apabila telah tersedia,” paparnya.
Qutbudin menjelaskan, permasalahan operasional berkaitan dengan pendistribusian vaksin dari pusat penerimaan vaksin ke kota-kota lainnya. “Tim kami menggunakan P-median dan Vehicle Routing Problem (VRP) untuk menemukan rute pendistribusian, sehingga dengan inovasi tersebut proses pengiriman akan lebih efisien dan terstruktur,” tegasnya.
Bersama Qutbuddin, tim ini beranggotakan dua mahasiswa Departemen Teknik Sistem dan Industri angkatan 2017 lainnya, yaitu Faizal Putra Budimas dan Shodiqul Rizal Al Azis. “Dengan menggunakan Visual Basic for Applications (VBA) di Microsoft Excel, kami dapat mendemonstrasikan bagaimana penggunaan model VRP dan P-median pada sesi presentasi sehingga mampu mengantarkan kami meraih juara pertama,” imbuhnya.
Selain titel juara yang dibawa pulang, Tim Chainers2627 juga mendapat kesempatan shortcut recruitment process untuk posisi Management Trainee (MT) di DHL Supply Chain Indonesia. Menanggapi prestasi membanggakan yang mereka raih, Qutbuddin mengungkapkan harapan ke depannya agar inovasi mereka dapat membantu percepatan tercapainya herd immunity dan pendistribusian vaksin di Indonesia.***