Majalah Konstruksi Media – Indonesia terletak di wilayah yang dikenal sebagai Ring of Fire, sebuah kawasan dengan aktivitas tektonik dan vulkanik yang tinggi. Kondisi geografis ini menjadikan Indonesia salah satu negara paling rawan gempa di dunia.
Setiap tahun, ribuan gempa bumi tercatat terjadi, mulai dari skala kecil hingga yang berpotensi merusak infrastruktur dan mengancam keselamatan jiwa. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur di Indonesia membutuhkan perhatian khusus terhadap aspek mitigasi bencana, terutama melalui penggunaan material dan teknologi konstruksi tahan gempa.
Salah satu solusi konstruksi yang semakin populer adalah penggunaan Lead Rubber Bearing (LRB), sebuah produk inovatif yang dirancang untuk meredam getaran akibat gempa. LRB, yang terbuat dari kombinasi lapisan internal karet dengan pelat baja pada masing-masing lapisan dan berinti timbal (lead core), berfungsi sebagai isolator seismik yang dipasang pada struktur bangunan, seperti jembatan, jalan tol layang, gedung bertingkat, dan infrastruktur vital lainnya.
PT IRC Inoac Indonesia menghadirkan produk konstruksi yang dapat digunakan pada bangunan infrastruktur untuk menahan guncangan gempa. Melalui produksi Lead Rubber Bearing (LRB), PT IRC Inoac Indonesia berhasil menciptakan produk unggulan yang menjadi pilihan utama untuk pengamanan infrastruktur di wilayah rawan bencana.
Pasalnya, teknologi ini dapat menyerap energi gempa, mengurangi intensitas getaran yang diteruskan ke bangunan, sehingga mengurangi risiko kerusakan struktural. Dengan integrasi produk seperti LRB ke dalam desain konstruksi, Indonesia dapat memperkuat ketahanan infrastruktur dan gedung bertingkat terhadap bencana gempa.
Selain memberikan perlindungan yang lebih baik bagi penghuni dan pengguna bangunan, teknologi ini juga mendukung pembangunan berkelanjutan dengan meminimalkan kerugian akibat kerusakan fisik yang besar. Langkah ini tidak hanya menjadi investasi dalam keselamatan, tetapi juga dalam keberlanjutan ekonomi di wilayah rawan bencana seperti Indonesia.
Dalam bincang-bincang dengan majalah Konstruksi Media, Director PT IRC Inoac Indonesia (IRC Inoac), Agus Mochtar Salim mengatakan bahwa fokus perusahaan adalah memberikan solusi efektif untuk mitigasi risiko gempa.
“Kami percaya bahwa dengan mengadopsi teknologi seperti Lead Rubber Bearing, kita tidak hanya melindungi bangunan, tetapi juga kehidupan manusia yang ada di dalamnya,” ungkap Agus membuka percakapan, di pabrik PT IRC Inoac Indonesia yang terletak di Jatiuwung, Kabupaten Tangerang, sebagaimana telah di muat dalam Majalah Konstruksi Media Edisi ke-XIII terbitan Okt-Des 2024.
Produk LRB, lanjutnya, semakin menegaskan perannya dalam menghadirkan solusi inovatif di sektor bangunan tahan gempa dengan teknologi unggulan.
Terimplementasi di Tol Harbour Road 2
PT IRC Inoac Indonesia terus menunjukkan kontribusinya dalam pembangunan infrastruktur strategis di Indonesia melalui produk unggulannya yakni Lead Rubber Bearing.
Agus menyatakan, produk ini dirancang khusus sebagai isolator seismik untuk menahan getaran gempa, menjadikannya pilihan utama dalam proyek-proyek besar seperti jalan tol, jembatan, serta gedung bertingkat. Terbukti, teknologi LRB sangat efektif dalam meningkatkan ketahanan struktural infrastruktur, memastikan keamanan dan keberlanjutan jangka panjang.
Salah satu proyek prestisius yang menggunakan LRB buatan PT IRC Inoac Indonesia adalah pembangunan jalan tol Harbour Road 2 di Jakarta yang dimiliki oleh PT Citra Marga Nusaphala Persada. “Proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan konektivitas kawasan pelabuhan dengan pusat-pusat ekonomi di ibu kota. Dengan mengadopsi teknologi LRB, jalan tol ini dirancang untuk tetap stabil meskipun berada di wilayah dengan aktivitas seismik tinggi,” terang Agus.
Baca Juga :
- Fosroc Kenalkan Dua Produk Waterproofing untuk Ruang Bawah Tanah, Polyurea dan Proofex Engage
- Erick Thohir Pastikan Tidak Ada Kenaikan Harga Tiket Mudik Lebaran
- Pelajari Arsitektur Hijau, Unismuh Makassar Gelar Kuliah Lapangan di Nipah Park
- CBDK Akuisisi IPN Senilai Rp2,3 Triliun, Dorong Proyek MICE di PIK 2
- Sinergi Kementerian BUMN, UMKM, PKP, dan BPOM Cetak Keberhasilan 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran