PII Inisiasi Terbentuknya Engagement Working Group Bali E20 di G20
Dekade terakhir telah terjadi banyak kejadian yang penuh dengan pendapat dan saran yang diberikan oleh pembicara global tanpa banyak tindakan maupun implementasi.
Konstruksi Media – Persatuan Insinyur Indonesia (PII), sebagai organisasi wadah berhimpun insinyur di Indonesia ikut berpartisipasi dalam mensukseskan Presidensi G20 Indonesia dengan menginisiasi kerja sama antar engineers negara-negara G20 untuk secara bersama memberikan solusi bagi permasalahan global terkait engineering.
Ketua Umum PII Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan, prakarsa PII untuk kerja sama antar engineers dari negara-negara G20 ini telah mendapatkan dukungan persetujuan dari 6 (enam) asosiasi insinyur di negara anggota G20, yaitu India, Jepang, Korea, Inggris, Australia dan Indonesia.
Keenam asosiasi insinyur ini sepakat untuk membentuk kelompok insinyur atau Engagement Group (EG), yang berkontribusi dan memiliki keterlibatan dalam G20, yang nantinya akan menjawab tantangan dan resolusi dunia dalam menangani perubahan iklim, transisi energi hijau, transformasi digital ke berbagai sektor industri dengan cara yang dapat diterapkan, dan pada produksi peralatan perawatan kesehatan yang efisien dan hemat biaya.
Dalam beberapa dekade terakhir, peran insinyur telah berevolusi ke belakang panggung atau di belakang layar dan sebagian besar sering melakukan kompromi karena kurangnya kemampuan dan kualitas kepemimpinan. Ini mungkin salah satu alasan utama mengapa dunia tempat kita hidup telah menjadi lebih tercemar, sakit, kekacauan finansial, ketidakadilan sosial, dll.
“Diberkahi dengan kapasitas intelektual sedemikian rupa, insinyur sekarang harus bangun dan mengambil peran dan tanggung jawab mereka untuk memperbaiki masalah sebelum menjadi benar-benar terlambat,” kata Danis melalui keterangan pers yang diterima Konstruksi Media, Kamis (3/11/2022).

Dekade terakhir telah terjadi banyak kejadian yang penuh dengan pendapat dan saran yang diberikan oleh pembicara global tanpa banyak tindakan maupun implementasi. Metode lama ini perlu diakhiri dengan memberikan tindakan nyata dan implementasi yang dipimpin oleh apa yang disebut Leader Engineer (LE), gelar yang diberikan kepada individu tertentu yang memiliki sifat, kapasitas, kualifikasi, kapasitas mental dan rekam jejak kepemimpinan.
Engineering 20 (E20) , kata dia, selain dari retorika dan pembangunan citra, akan berfungsi sebagai sebuah platform kolaborasi untuk menghasilkan karya dan keluaran nyata seperti transisi energi hijau, aplikasi digital ke berbagai sektor industri dengan cara yang dapat diterapkan, dan berfokus pada produksi produk kesehatan yang efisien dan hemat biaya.
“Prakarsa Indonesia untuk membentuk E20 diharapkan dapat diperkenalkan pada event G20 Leaders Meeting tahun 2022. E20 akan berfungsi sebagai platform kolaborasi para insinyur dari negara G20 untuk menghasilkan kerja nyata solusi terhadap berbagai tantangan global,” ucapnya.
Baca juga: Kementerian PUPR Tingkatkan Konektivitas Pendukung KTT G20 Bali
Menurut dia, E20 selaras dengan esensi G20 sebagai platform multilateral strategis yang menghubungkan negara-negara maju dan negara berkembang di dunia, dengan tujuan bersama untuk mengamankan pertumbuhan, mensejahterakan masyarakat, dan kemakmuran ekonomi global di masa depan.
Walau Prakarsa E20 ini baru ditelurkan awal tahun 2022, kata Danis, PII telah mensosialisasikan prakarsa ini melalui World Federation of Engineering Organisations (WFEO) dan telah melakukan serangkaian kegiatan webinar internasional dengan mengangkat tema yang berkaitan dengan isu global seperti transisi energi, ketahanan pangan, dan membangkitkan peran leaders engineers dengan menghadirkan narasumber para insinyur dari negara-negara anggota G20.
Pada tanggal 25 Oktober 2022, telah dilaksanakan pertemuan E20 Pre-Summit sebagai forum untuk perumusan draft Deklarasi/Communique E20 yang akan di tetapkan dalam E20 Summit pada tanggal 3-4 November 2022 di Bali.
“Kami sangat berharap, inisiatif Indonesia untuk membentuk E20 tersebut dapat digelorakan ketika event G20 Leaders Meeting 2022,” ucapnya.
Danis mengatakan, E20 akan berfungsi sebagai platform kolaborasi para insinyur dari negara-negara G20 dalam rangka mencari solusi menghadapi isu-isu krusial seperti transisi energi hijau dan aplikasi digital di sektor perindustrian melalui pendekatan yang implementable (dapat dilaksanakan).
E20 selaras dengan esensi G20 sebagai platform multilateral strategis yang hendak mensinergikan negara maju dan negara berkembang, dengan tujuan mengamankan pertumbuhan, mensejahterakan masyarakat, dan mewujudkan kemakmuran global.
“PII tentu berharap diperkenankan dan diberikan waktu untuk menyampaikan langsung tentang Deklarasi/Communique E20 kepada Bapak Presiden Republik Indonesia dan juga Perdana Menteri India saat pertemuan G20 di Bali,” ujarnya.
Baca artikel selanjutnya: