Ini Spesifikasi Bendungan Jlantah Yang Bakal Diresmikan Awal Tahun 2025
Pembangunan Bendungan Jlantah ini dapat dioptimalkan sebagai irigasi untuk mendukung program swasembada pangan dan kedaulatan energi.
Konstruksi Media – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyatakan Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng) terus dikebut. Saat ini tinggal menunggu untuk diresmikan.
Pembangunan bendungan ini dapat dioptimalkan untuk mengairi sawah masyarakat dalam rangka mendukung program swasembada pangan nasional sebagaimana yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengatakan pada saat Bendungan Jlantah difungsionalkan sudah dapat tersambung dengan daerah irigasi di sekitarnya.
Dia menambahkan, saat ini progres fisik bendungan sudah mencapai 99%, dengan potensi suplai air irigasi untuk Kabupaten Karanganyar seluas 1.494 hektare (ha).
“Salah satu fokus kami adalah untuk memastikan bahwa bendungan yang dibangun ini dapat dioptimalkan untuk mengairi sawah-sawah masyarakat. Sehingga Indeks Pertanaman bisa meningkat karena target kami memang 3 kali lipat tanam,” jelas Menteri Dody, (07/1/2025).
Spesifikasi Bendungan
Bendungan Jlantah didesain dengan tinggi lebih kurang 70 meter, dengan panjang puncak 404 meter, dan memiliki lebar puncak sekitar 12 meter, serta memiliki elevasi puncak sekitar 690 meter.
Bendungan ini memiliki luas genangan sekitar 50,45 ha, dan dapat menampung air hingga 10,97 juta m3 yang dapat dimanfaatkan sebagai suplai air irigasi untuk wilayah Kabupaten Karanganyar seluas 1.494 ha.
Bendungan multifungsi ini memberikan berbagai manfaat untuk menyediakan air baku sebesar 150 liter/detik untuk Kecamatan Jumapolo, Jumantono, dan Jatipuro. Juga mampu mengurangi banjir sebesar 70,33 meter3/detik, dan bendungan tersebut memiliki beberapa potensi pariwisata air yang dapat dikembangkan, dan mampu menghasilkan energi listrik melalui penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,625 mega watt.
Dari luasan wilayah yang ada Kabupaten Karanganyar tersebut, terdiri dari 806 ha daerah irigasi yang sudah ada (peningkatan Indeks Pertanaman [IP] 172% menjadi 272%) dan 688 ha irigasi baru (IP 272%).
Kontraktor Pembangunan
Dalam pembangunan Bendungan Jlantah ini terdapat dua perusahaan kontraktor yang berkolaborasi. Adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, kedua perusahaan tersebut ber-KSO (Kerja Sama Operasi).
Pembangunan Bendungan Jlantah tersebut menelan biaya investasi sekitar Rp 965 miliar, dan kehadirannya akan mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo.
Pada sebeuah kesempatan, Direktur Bendungan dan Danau, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU Adenan Rasyid mengungkapkan, pihaknya melalui BBWS Bengawan Solo sudah melakukan impounding Bendungan Jlantah pada 20 Desember 2024 lalu dan diharapkan pada 28 Februari 2025, air Bendungan sudah mencapai elevasi 685 meter.
“Ketika air di genangan sudah masuk ke intake (elevasi 662), air yang keluar dari outlet sudah langsung bisa didistribusikan ke jaringan irigasi untuk meningkatkan IP (Indeks Penanaman) melalui bendung yang sudah ada di hilir bendungan,” papar Adenan Rasyid.
Presiden Prabowo mengatakan tentang pentingnya mewujudkan swasembada pangan dan energi. Hal tersebut sebagai dasar kedaulatan bangsa dalam agenda pembangunan nasional 2025-2029 mendatang dan menjadi prioritas untuk memastikan Indonesia mampu berdiri dan mendukung visi Indonesia Emas.
Baca Juga :
- 10 Tren Desain Rumah Tahun 2025
- PT Impack Pratama Industri Menggandeng SCG Roofing untuk Distribusi Atap Alderon di Thailand
- BP Batam Tetapkan Target Investasi Rp60 Triliun pada Tahun 2025
- Jadi Narsum di ISBF 2025, Subkhan: Implementasi ESG di Industri Konstruksi untuk Menjamin Keamanan, Kualitas, dan Keberlanjutan
- WSBP Suplai Readymix untuk Proyek Tol Palembang-Betung Seksi 3 Pangkalan Balai-Betung