imported

Hutama Karya Kantongi Dua Proyek Infrastruktur IKN Nusantara Senilai Rp1,1 Triliun

Untuk pembangunan Sarana Prasarana Pemerintahan IB ini merupakan pembangunan terintegrasi yang akan menunjang Kawasan Istana Kepresidenan.

Konstruksi Media – PT Hutama Karya (Persero) kembali mengantongi dua kontrak proyek baru dalam pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Tentunya, proyek ini menambah portofolio Hutama Karya di proyek IKN menjadi total 6 proyek.

Perolehan 2 dua kontrak tersebut terkait pembangunan konstruksi Sarana Prasarana Pemerintahan IB dan Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara (KIPP IKN). Sementara itu, kegiatan penandatanganan kontrak dilaksanakan di Balikpapan, pada Selasa dan Rabu (14 & 15/11/2023).

Pembangunan konstruksi Sarana Prasarana Pemerintahan IB diawali dengan kegiatan penandatangan oleh Executive Vice President (EVP) Divisi Gedung Hutama Karya, Nyoman Endi, Kepala Balai Prasarana Permukiman Kaltim, Rozali Indra Saputra, dan Kasatker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Prov. Kaltim, Anwar Rahmad. Untuk proyek Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 KIPP IKN dimulai dengan penandatangan kontrak oleh EVP Divisi Sipil Umum Hutama Karya, Ari Asmoko dan sejumlah pejabat terkait PUPR.

Baca juga: Progres Proyek RSUP Sanglah Garapan Hutama Karya Senilai Rp197 Miliar

EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan, dua kontrak proyek ini berasal dari segmen Gedung dan Sanitasi. Kedua proyek ini menguatkan peran Hutama Karya untuk turut andil dalam akselerasi pembangunan kawasan IKN Nusantara.

“Untuk pembangunan Sarana Prasarana Pemerintahan IB ini merupakan pembangunan terintegrasi yang akan menunjang Kawasan Istana Kepresidenan, sementara proyek Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 KIPP IKN ini singkatnya berfungsi untuk mengalirkan limbah ke tempat pemrosesan dengan efisien,” kata Tjahjo melalui keterangan tertulis, Jumat (17/11/2023).

Grand Design Sarana Prasarana Pemerintahan IB. Foto: Dokumentasi Hutama Karya

Ia mengatakan, kedua proyek ini dilakukan dengan skema KSO (Kerja Sama Operasi), untuk proyek Sarana Prasarana Pemerintahan IB Hutama Karya melalui proyek KSO bersama Adhi Karya dan Penta dengan nilai investasi mencapai Rp711,3 miliar, dan untuk konstruksi pembangunan melalui KSO Hutama Karya dan WIKA atas proyek Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 KIPP IKN memiliki nilai investasi sebesar Rp435,4 miliar.

Secara rinci, proyek Sarana Prasarana Pemerintahan IB dengan luasan 11,04 Ha, nantinya akan dibangun beragam fasilitas meliputi Paviliun Presiden, Gazebo, Gedung Masjid Kepresidenan beserta kawasannya dengan target penyelesaian di akhir tahun 2024 mendatang.

Selanjutnya, lingkup pekerjaan pada proyek Jaringan Perpipaan Air Limbah 1 dan 3 KIPP IKN meliputi pembangunan jaringan perpipaan air limbah domestik mulai dari Inspection Chamber (IC) persil sampai pada inlet pit di bangunan IPAL, dengan metode galian terbuka, jacking maupun Horizontal Directional Drilling (HDD) atau sistem pemasangan pipa tanpa galian tanah. Sementara itu, proyek ini ditargetkan rampung pada tahun 2025.

Baca juga: Hutama Karya Renovasi Dua Poliklinik di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo

Melalui perolehan kontrak kedua proyek ini, Hutama Karya optimis menyelesaikan proyek sesuai dengan target yang ditentukan, hal ini didukung dengan penggunaan digital construction.

“Melalui transformasi digital yang dilakukan perusahaan utamanya dalam proses konstruksi, maka kami optimis proyek yang digarap rampung tepat waktu dengan mutu yang baik,” jelas Tjahjo.

Sebagai informasi, Hutama Karya menggarap sejumlah proyek di IKN Nusantara seperti Gedung dan Kawasan Kantor Kementerian Koordinator 2, Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun Pembangunan Rumah Susun ASN 2, Jalan Tol IKN segmen 3A Karangjoang-KKT Kariangau, dan Pembangunan Pelindung Tumbukan Kapal (Fender) dan Bangunan Pelengkap Jembatan Pulau Balang.

Artikel Terkait

Back to top button