Herry TZ Ungkap Soal Blended Finance untuk Infrastruktur Air
Diperlukan blended finance atau pembiayaan campuran untuk membangun infrastruktur air yang mumpuni.
Konstruksi Media – Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Herry Trisaputra Zuna mengatakan, selama ini pembangunan infrastruktur air mengandalkan anggaran negara. Pasalnya, swasta belum tertarik untuk turut berkecimpung di dalamnya, menyebabkan pembangunan infrastruktur air menjadi tidak maksimal dan memiliki berbagai hambatan.
“Hal ini terjadi arena investasi untuk infrastruktur air itu mahal, padat modal dan membutuhkan investasi awal yang besar tanpa kepastian pendapatan,” kata Herry dalam Workshop dengan tema Blended Finance for Water Sector sebagai side event World Water Forum ke-10 2024, Senin (20/3/2023).
Menurut dia, diperlukan blended finance atau pembiayaan campuran untuk membangun infrastruktur air yang mumpuni. Dengan begitu ketahanan air, target SGDs, hingga aspek bisnis dapat diselesaikan.
“Seluruh stakeholders harus bekerja sama untuk meningkatkan investasi di sektor air,” kata dia.
Baca juga: SPAM Regional Banjarbakula Siap Layani Lima Kota di Kalimantan Selatan
Rektor ITB Reini Wirahadikusumah mengatakan, masalah di bidang air sangat penting dan strategis untuk dibahas lantaran tidak dikelola dengan baik, seiring adanya keterbatasan infrastruktur. Padahal, air termasuk sumber daya alam yang sangat dibutuhkan manusia dan jumlahnya sangat terbatas.
“Sangat disayangkan sekali kondisi ini juga terjadi di negara kita. Maka diperlukan infrastruktur untuk memastikan bahwa air yang tersedia dapat digunakan secara optimal dan mencegah potensi bencana karena keberadaan air,” ujar Reni
Menurut dia, blended finance salah satu cara inovatif untuk mengatasi tantangan terkait pengelolaan air. Pasalnya, tantangan utama pembangunan infrastruktur sumber daya air saat ini adalah investasi yang sangat mahal.
“Khususnya dalam membangun fasilitas yang dibutuhkan,” ucap dia.
Baca artikel selanjutnya: