Hadiri IBF 2023, Menteri Perdagangan Siap Genjot Kemajuan Industri Baja Dalam Negeri
Pemerintah harus melindungi dan mendukung industri dalam negeri, apalagi industri strategis seperti baja. Perintah Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memperketat impor. Tapi saya bilang diatur dan ditata.
Konstruksi Media – Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan mengatakan baja merupakan salah satu produk andalan ekspor. Maka, pamerintah akan menggenjot kemajuan industri besi dan baja di Tanah Air. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri pameran The Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA) Business Forum (IBF) 2023.
Bahkan, dalam catatannya, baja menempati top 3 produk utama ekspor non migas, dengan nilai US$ 19,69 miliar pada periode Januari-September 2023. Jumlah ekspor tersebut menunjukkan peran industri baja dalam mendukung perekonomian nasional.
“Keadaan seperti ini harus kita dukung agar industri terus berkembang,” kata Zulhas saat menghadiri IBF 2023 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (9/11/2023).
Baca juga: Daftar Juara Lomba Green Building Design dan Perusahaan yang Teken MoU di IBF 2023
Pria akrab disapa Zulhas itu pun menjelaskan sederet upaya yang digencarkan oleh pemerintah melalui fasilitas kemudahan ekspor serta kebijakan untuk mengatur dan menata kegiatan impor.
Dengan demikian, bisnis besi dan baja, diharapkan tidak merugikan industri dalam negeri, sebaliknya malah bisa menyumbang kontribusi bagi ekonomi RI.
“Pemerintah harus melindungi dan mendukung industri dalam negeri, apalagi industri strategis seperti baja. Perintah Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memperketat impor. Tapi saya bilang diatur dan ditata. Kalau kemarin post border sekarang (diubah jadi) border,” tuturnya.
Baca juga: Buka IBF 2023, Purwono Widodo: Industri Baja The Mother of Industries
“Tidak hanya survei di luar negeri saja, tapi pabriknya juga diperiksa. Termasuk barang yang beredar kita juga periksa, apakah sesuai SNI. Sehingga industri dalam negeri tidak dibanjiri produk-produk luar,” kata Ketua Umum PAN itu.
Di sisi lain, pihaknya juga berupaya memberikan kemudahan ekspor bagi pelaku industri besi dan baja lewat perjanjian dagang dengan berbagai pihak.
“Tidak hanya dengan mitra Barat tapi juga Hong Kong, Korea Selatan, ASEAN. Agar kalau ekspor punya toll way, jalan mudah yang kita harapkan nanti bebas tarif. Karena kalau negara luar bebas tarif ,tapi kita pakai tarif, kita bisa kalah saing,” tandasnya.