Konstruksi media – Green Product Council Indonesia (GPCI) sebagai organisasi nirlaba, didirikan oleh 7 Inisiator dari kalangan profesional dan 20 Corporate Founder yang peduli terhadap lingkungan dengan visi organisasi yaitu mendorong seluruh industri untuk dapat memproduksi produk yang ramah lingkungan sesuai dengan standar penilaian sertifikasi yang dinamakan Green Label Indonesia (GLI). GPCI secara global juga telah resmi menjadi anggota Global Ecolabelling Network (GEN) sejak tahun 2020.
Di usianya yang kedelapan tahun, bertempat di Hotel Grandhika Iskandarsyah (21 November 2024), GPCI menggelar acara 8-niversary Gathering. Acara ini merupakan forum tahunan yang mempertemukan pemangku kepentingan dari sektor swasta, pemerintah, akademisi, organisasi masyarakat dan media untuk dapat berbagi ide dan inovasi terkait produk dan bangunan yang ramah lingkungan. Pada tahun ini, tema yang diusung adalah “Transforming Benefit of Green Label into Circular Economy”. Tema ini dipilih dengan tujuan untuk mendorong transformasi dari manfaat sertifikasi Green Label Indonesia ke dalam praktik ekonomi sirkular, menciptakan model yang berkelanjutan dalam pengelolaan produk dan sumber daya.
Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Umum GPCI, Yudiono, GPCI menghadirkan “keynote speaker” yaitu Priyanto Rohmattullah – Direktur Lingkungan Hidup Kementerian PPN / Bappenas dan Kimron Manik – Direktur Keberlanjutan Konstruksi, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR dan dilanjutkan dengan sesi diskusi panel.
Selain pemaparan materi dari “keynote speaker” GPCI juga menghadirkan narasumber dari kalangan industri yang tentunya sudah tersertifikasi GLI dengan memberikan edukasi dan informasi terkini tentang bagaimana komitmen perusahaan dan pola produksi yang telah dijalankan dapat mendukung net zero emission 2060.
Adapun dalam sertifikasi GLI, ada seleksi level yang harus dicapai oleh produsen atau industri, dimulai dengan seleksi level minimum kategori bronze, silver dan gold. Pada puncak acara ini GPCI menghadirkan seleksi level pencapaian terbaru yaitu green label kategori PLATINUM, yang merupakan seleksi level pencapaian tertinggi dalam sertifikasi GLI.
Selain skema sertifikasi GLI, GPCI juga memiliki skema sertifikasi infrastruktur yang dinamakan Green Toll Road Indonesia (GTRI) dimana sertifikasi ini pertama kali telah diraih oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang memiliki ruas jalan tol terbanyak di Indonesia yaitu PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Sertifikasi GTRI memiliki 2 kategori yaitu untuk ruas jalan tol baru (new toll) dan ruas jalan tol terbangun (existing toll)
GPCI terus mengembangkan standar seleksi penilaian sertifikasi yang tidak hanya berfokus pada kategori produk bahan bangunan saja, tapi kini juga telah meluas dengan beragam kategori produk mulai dari elektronik, kemasan, minyak atsiri, dan alat transportasi vertikal.
Kesadaran akan pentingnya produksi yang ramah lingkungan dari para produsen di Indonesia terus meningkat dan berdampak positif untuk kelestarian lingkungan menuju net.zero emission 2060. Hal ini terbukti dengan hingga saat ini, GPCI telah menyusun 30 jenis produk untuk sertifikasi GLI dengan total produk yang telah tersertifikasi sebanyak 530 produk
Acara gathering ini ditutup dengan sesi “From Us to You” dimana Dewan Pengurus GPCI menyerahkan plakat terima kasih atas dukungan yang telah diberikan kepada GPCI. Plakat secara bergantian diserahkan kepada para Inisiator, Corporate Founder serta seluruh industri pendukung acara.
Semoga dengan diadakannya acara tahunan ini juga dapat mendorong program pemerintah net zero emission 2060 dan meningkatkan kolaborasi lintas sektor demi tercapainya ekonomi dan juga infrastruktur yang lebih berkelanjutan.
Baca juga :
- Lewat Seminar Internasional PII, Insanul Kamil: Perkuat Daya Saing Bangsa
- LRT Jabodebek Uji Coba Aturan Bawa Sepeda Standar
- Jababeka Bangun Rumah Sakit Pendidikan Standar Internasional
- Di Seminar Internasional PII, PJ Gubernur Adhy Ingin Jadikan Jatim Sebagai Surganya Investasi
- Seminar Internasional PII, Ketua Penyelenggara: Perkuat Kolaborasi dengan Stakeholder