News

Gandeng Gapensi  dan BJKW 3, Semen Merah Putih Gelar Pelatihan Kerja Konstruksi

Semen Merah Putih juga mendukung pemenuhan tenaga kerja bersertifikasi untuk berbagai proyek strategis nasional.

Konstruksi Media PT Semen Merah Putih bersama dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah III (BJKW3) serta GAPENSI menggelar pelatihan sertifikasi untuk tenaga kerja konstruksi. Hal ini untuk mempercepat peningkatan jumlah tenaga kerja bersertifikasi sesuai amanat PP No. 62 Tahun 2020.

Nyiayu Chairunnikma, Head of Marketing Semen Merah Putih  mengatakan kolaborasi ini bertujuan memenuhi kebutuhan tenaga kerja bersertifikasi di proyek-proyek infrastruktur pemerintah dan swasta.

“Kerja sama ini menjadi penting mengingat tingginya permintaan tenaga kerja bersertifikasi di sektor swasta, termasuk perumahan dan proyek infrastruktur lainnya yang berkembang pesat,” kata Ayu, dalam keterangannya, (03/09/2024).

Sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan literasi dan kompetensi pekerja konstruksi, Semen Merah Putih mengembangkan program Mandor Pintar Institute (MPI).

Program Sertifikasi Pekerja Konstruksi ‘Mandor Pintar Institute. Dok. Ist

Program ini dirancang khusus untuk memberikan pelatihan dan sertifikasi bagi pekerja konstruksi dari jenjang 1 hingga 6, mencakup keterampilan dasar hingga keahlian teknis lanjutan. MPI telah berhasil mensertifikasi ratusan pekerja di berbagai wilayah di Jawa, termasuk Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur, dengan tujuan memperkuat kualitas tenaga kerja konstruksi nasional.

Selain memberikan sertifikasi, program MPI juga berfokus pada edukasi tentang cara aplikasi yang tepat kepada para pekerja konstruksi. Edukasi ini mencakup teknik aplikasi yang benar untuk struktur dan dinding bangunan sesuai standar SKKNI Bangunan Gedung yang dicanangkan oleh PUPR, dibandingkan dengan kebiasaan dan parameter dari pekerja konstruksi Indonesia saat ini yang beragam.

Misalnya, perbedaan dalam cara pencampuran dan pengadukan yang benar, teknik dan cara pengaplikasian plester dan acian yang benar, sehingga hasil akhirnya memenuhi standar yang telah ditentukan, dan menciptakan bangunan yang lebih berkualitas.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua Umum I GAPENSI BPD Jawa Timur, Hadi Sumarsono, menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen Semen Merah Putih dalam pengembangan tenaga kerja konstruksi yang kompeten khususnya untuk wilayah Jawa Timur.

“Kami sangat mengapresiasi langkah proaktif Semen Merah Putih melalui program Mandor Pintar Institute (MPI). Dengan adanya program ini, kami berharap lebih banyak tenaga kerja konstruksi di wilayah kami yang dapat meningkatkan kompetensi dan mendapatkan sertifikasi yang diperlukan untuk bersaing di industri ini,” jelasnya.

“Langkah ini sangat membantu dalam memastikan bahwa proyek-proyek konstruksi dapat terlaksana dengan baik dan sesuai standar yang ditetapkan” sambung Hadi.

Hadi juga menekankan pentingnya keberlanjutan program ini untuk memenuhi kebutuhan industri di berbagai wilayah Indonesia.

“Kami berharap program MPI dapat terus berkembang dan menjangkau lebih banyak wilayah di Indonesia, sehingga kebutuhan akan tenaga kerja yang kompeten dan bersertifikasi dapat terpenuhi dengan baik. Langkah ini sangat penting untuk memastikan bahwa proyek-proyek besar di seluruh Indonesia dapat terlaksana dengan kualitas terbaik dan standar keselamatan yang tinggi,” ungkapnya.

Pelaksanaan Program Sertifikasi ‘Mandor Pintar Institute’ oleh Semen Merah Putih. Dok. Ist

Kebutuhan Pekerja Konstruksi IKN

Seiring dengan percepatan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur, kebutuhan tenaga kerja konstruksi yang bersertifikasi semakin mendesak.

IKN diperkirakan membutuhkan sekitar 150.000 hingga 200.000 pekerja konstruksi bersertifikasi. Berdasarkan Peraturan Presiden No. 62 Tahun 2020 tentang Manajemen Proyek Strategis Nasional, seluruh pekerja yang terlibat dalam proyek-proyek strategis nasional harus memiliki sertifikasi sesuai standar yang ditetapkan.

Nyiayu mengatakan ini menjadi tantangan besar, mengingat tenaga kerja konstruksi bersertifikasi di Indonesia masih sangat terbatas.

“Dari puluhan juta tenaga kerja konstruksi yang tersebar di seluruh Indonesia, baru sekitar 1,6 juta yang telah memiliki sertifikasi, diantaranya baru 2.497 pekerja yang tersertifikasi pada proyek IKN. Jumlah ini jelas belum mencukupi kebutuhan di proyek-proyek strategis termasuk di IKN yang masih terus berlanjut dan membutuhkan pekerja dengan kompetensi khusus,” ujar Ayu.

Dia menjelaskan, kesenjangan ini menjadi tantangan dalam konteks distribusi geografis yang tidak merata. Tenaga kerja bersertifikasi terkonsentrasi di Pulau Jawa, khususnya di Jakarta (40%), Surabaya (20%), dan Bandung (10%). Sementara tenaga kerja bersertifikasi di Kalimantan, yang menjadi lokasi IKN, hanya mencapai 5% dari total nasional.

“Sertifikasi yang kami adakan bukanlah sekedar formalitas. Ini adalah jaminan bahwa setiap pekerja telah memiliki kompetensi yang diakui sesuai standar nasional. Di Semen Merah Putih, kami tidak hanya fokus pada penyediaan material berkualitas, tetapi juga memastikan bahwa tenaga kerja konstruksi memiliki keahlian yang relevan,” terangnya.

Sebagai perusahaan yang memiliki komitmen kuat terhadap peningkatan kualitas dan penerapan standar nasional, Semen Merah Putih merasa perlu untuk turut mengambil peran penting dalam menyelesaikan tantangan ini.

“Pekerja konstruksi di proyek IKN masih banyak yang berasal dari pulau jawa, hal itu yang mendasari kami untuk mulai program MPI dari pulau Jawa, namun berikutnya, program MPI akan berlanjut ke Kalimantan dan Sumatera. Ini adalah upaya kami untuk memastikan proyek strategis nasional, termasuk salah satunya IKN, dapat dibangun dengan kualitas terbaik. Harapan kami, dengan adanya pelatihan dan sertifikasi, tidak hanya melahirkan tenaga kerja yang kompeten, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan dan daya saing mereka di pasar kerja,” tutur Ayu.

Dengan memperluas cakupan MPI l ke jenjang yang lebih tinggi dan wilayah yang lebih luas, Semen Merah Putih terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan standar industri konstruksi nasional dan mempersiapkan tenaga kerja Indonesia yang kompeten dan siap bersaing di pasar global.

Baca Juga :

Artikel Terkait

Back to top button