FINANCEInvestasi

PP Presisi Kantongi Kontrak Rp1,8 Triliun dari Weda Bay

Kantongi kontrak Rp1,8 T di Weda Bay, PP Presisi siap ikut kembangkan Halmahera Tengah.

Konstruksi Media – PT PP Presisi Tbk (PPRE) menangani salah satu megaproyek jasa tambang, yakni Weda Bay Nickel. Lingkup pekerjaan PPRE mencakup mining development infrastructure, seperti hauling road upgrading, stockpile development dan hauling services.

Hingga Desember 2021, total perolehan nilai kontrak PPRE di Proyek Weda Bay Nickel telah mencapai Rp1,8 triliun atau menyumbang 32% dari total perolehan kontrak baru perseroan hingga Desember 2021.

Weda Bay Nickel merupakan bagian dari Kawasan Industri Weda Bay Indonesia (IWIP) yang berada di wilayah Halmahera Tengah, Maluku Utara. IWIP dibangun pada tahun 2018 dan mulai berproduksi pada 2019.

Kawasan industri ini mengembangkan pembangunan area pabrik pengolahan hasil nikel, seperti PT Yashi Indonesia Investment, PT Youshan Nickel Indonesia dan PT Weda Bay Nickel. Selain pabrik,  infrastruktur lain turut dikembangkan hingga di luar area pertambangan dan Kawasan Industri IWIP.

Direktur Peralatan dan SCM PPRE Mhd Wira Zukhrial mengatakan, sebagai anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PPRE memiliki tanggung jawab sosial untuk mengembangkan putra daerah dengan melalukan program perekrutan dan penyerapan tenaga kerja lokal di area Weda.

“Hingga saat ini, dari total tenaga kerja, 34.47% berasal dari putra daerah. Tentunya angka tersebut dapat meningkat seiring dengan meluasnya lingkup pekerjaan PPRE di sana (Weda Bay Nickel) dan pertumbuhan kebutuhan SDM,” ucap Wira mengutip dari keterangan pers, Rabu (30/3/2022).

Baca juga: Progres Bendungan Leuwikeris di Jawa Barat Capai 87,24%

Namun demikian, kata dia, sebagai perusahaan yang juga memiliki tata kelola dan mengedepankan kualitas, maka seluruh proses perekrutan maupun penyerapan tenaga kerja dilakukan sesuai prosedur seleksi yang berlaku.

Selain dalam bidang ketenagakerjaan, PPRE juga turut mengembangkan lingkungan sekitar melalui program CSR (corporate social responsibility), antara lain bantuan perbaikan sarana dan prasarana fasilitas keamanan, bantuan dalam fasilitas kemasyarakatan dan keagamaan, bantuan fasilitas dan infrastruktur pendidikan, bantuan pemakaian unit alat berat untuk digunakan dalam pembangunan infrastruktur sekolah, serta bantuan pembangunan infrastruktur jalan.

Direktur Utama PP Presisi Rully Noviandar mengatakan, peran sebagai kontraktor jasa tambang di Weda Bay Nickel tidak hanya memberikan dampak ekonomis, namun memberikan dampak sosial dan lingkungan yang positif lewat pengembangan SDM dan sarana prasarana di area tersebut.

“Kita siap dan bangga apabila kembali dipercaya oleh pemerintah setempat untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur Halmahera Tengah,” ucap Rully Noviandar.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp