Konstruksi Media – Pemerintah melalui Kementerian BUMN mengumumkan akan mengintegrasikan enam BUMN karya dilebur menjadi tiga entitas baru. Proses ini ditargetkan rampung pada akhir triwulan I 2025 atau sekitar akhir Maret, setelah Idulfitri 2025.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, yang akrab disapa Tiko, mengungkapkan bahwa langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, dan sinergi perusahaan pelat merah di sektor konstruksi.
“Integrasi ini akan menggabungkan enam BUMN Karya dilebur menjadi tiga. Waskita Karya akan bergabung dengan Hutama Karya, Wijaya Karya dengan PT PP, dan Brantas Abipraya dengan Adhi Karya,” ujar Tiko, belum lama ini.
Menurut Tiko, bentuk integrasi masih dalam kajian apakah melalui skema merger atau struktur anak-induk perusahaan. Namun, proses ini telah menunjukkan kemajuan, terutama untuk penggabungan Waskita Karya dan Hutama Karya.
“Untuk Waskita dan Hutama Karya, saat ini sudah dalam proses penerbitan Peraturan Pemerintah (PP). Nantinya, Waskita akan berada di bawah naungan Hutama Karya,” jelas Tiko.
Sementara itu, kajian terkait penggabungan Adhi Karya dengan PT PP, serta Brantas Abipraya dengan Adhi Karya, masih berlangsung. Struktur final akan diputuskan pada akhir triwulan I 2025.
“PP untuk Waskita-Hutama Karya sudah dalam proses. Sedangkan untuk integrasi Wijaya Karya-PT PP dan Brantas Abipraya-Adhi Karya masih dikaji. Keputusan akan diambil pada akhir Maret,” tambahnya.
Integrasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional, menyelesaikan masalah keuangan di beberapa BUMN karya, serta memperkuat daya saing perusahaan di tingkat nasional maupun global.
Dengan penggabungan ini, pemerintah juga ingin memastikan bahwa proyek infrastruktur strategis yang melibatkan BUMN karya dapat berjalan lebih optimal. (***)