Dukung Penurunan Emisi, GRP Jalin Kolaborasi dengan DEG Impulse
Langkah ini juga mendukung target ambisius GRP dalam mencapai net zero pada tahun 2050.
Konstruksi Media – PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP), salah satu produsen baja swasta terbesar di Indonesia, bekerja sama dengan DEG Impulse dan PT TÜV SÜD untuk mendukung upaya pengurangan emisi karbon.
Chairman Executive Committee GRP, Kimin Tanoto mengatakan, langkah ini juga mendukung target ambisius GRP dalam mencapai net zero pada tahun 2050.
Berdasarkan data Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA), konsumsi baja di Indonesia diperkirakan akan tumbuh 5,1% pada tahun 2025, hingga mencapai 19,2 juta ton.
“Melalui inisiatif ini, GRP meningkatkan efisiensi energi di pabriknya sehingga bisa menjadi salah satu pabrik baja paling efisien dalam hal energi di Asia,” ungkap Kimin Tanoto, (09/1/2025).
Dia menambahkan, kerja sama dengan TÜV SÜD, GRP mencari cara untuk mengurangi emisi karbon dari penggunaan energi untuk memperkuat posisinya sebagai produsen baja rendah karbon terdepan.
Hal ini sekaligus mendukung upaya Indonesia dalam mencapai target iklim 2030 dan memenuhi kebutuhan baja, dalam upaya transisi ke energi yang lebih bersih. Dipimpin oleh para ahli audit energi internasional dari TÜV SÜD, kemitraan ini telah menyelesaikan audit energi komprehensif pada fasilitas produksi baja dari GRP yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat, serta mengungkapkan langkah konkret untuk meningkatkan efisiensi energi dari pabrik.
Langkah-langkah dari audit ini mendukung komitmen GRP untuk meningkatkan efisiensi energi di fasilitas pabrik dan hal operasional, dengan tujuan mengurangi semua emisi karbon operasional di pabrik GRP pada tahun 2030.
Dengan langkah ini, GRP berada di jalur yang tepat dalam upaya mencapai target net zero pada tahun 2050, sekaligus mendukung misi pemerintah Indonesia untuk mencapai net zero pada tahun 2060. Peningkatan efisiensi energi GRP juga akan memberikan harga yang lebih kompetitif para konsumen, sehingga dapat memperluas akses konsumen terhadap baja rendah karbon berkualitas serta mendekarbonisasi rantai nilai.
“Industri baja saat ini mengalami perubahan besar, dan pemain yang tidak mengadopsi transisi hijau tidak akan bertahan. Namun, transformasi besar-besaran tidak dapat terjadi dalam waktu singkat,
itulah sebabnya GRP melakukan upaya-upaya yang dapat kami lakukan demi mencapai tujuan kami menjadi net zero pada tahun 2050. Visi kami untuk masa depan GRP terletak pada baja rendah karbon, dan transformasi efisiensi energi kami adalah salah satu representasi dari komitmen kuat kami dalam menuju masa depan yang lebih berkelanjutan,” beber Kimin.
Raih Pendanaan Internasional
Sementara, Manajer Senior DEG Impulse Sonja Hoos mengungkapkan, anak perusahaan DEG – Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft mbH, memberikan kontribusi keuangan untuk menyelesaikan audit ini melalui fasilitas Business Support Services (BSS), yang didanai bersama oleh Kementerian Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Republik Federal Jerman (BMZ).
Proyek ini dipromosikan dengan dana BMZ untuk mendukung transisi ke masa depan rendah karbon. “Kami bangga bahwa GRP telah berhasil menemukan peluang untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi karbon. Ini tidak hanya membuat GRP lebih kompetitif, tetapi juga mendukung Indonesia mencapai target iklimnya,” ujar Sonja Hoos.
“Memahami bagaimana energi digunakan di operasi kami adalah langkah penting dalam perjalanan dekarbonisasi GRP. Kami senang dapat bekerja sama dengan para ahli di TÜV SÜD, yang membantu kami memastikan bahwa fasilitas GRP menggunakan energi seefisien mungkin. Upaya kami untuk mengurangi pemborosan energi ini juga melengkapi program lain seperti mencari energi hijau, menggunakan hidrogen biru dan hijau, serta meningkatkan kemampuan internal dalam transisi ke energi terbarukan,” tutur Kelvin Fu, Chief Transformation Officer GRP menambahkan.
Sebelumnya GRP juga secara sukses mendapatkan investasi pertama World Bank di industri baja Asia selama lebih dari satu dekade, melalui penandatanganan perjanjian pembiayaan senilai hingga USD 60 juta dengan International Finance Corporation (IFC).
Pembiayaan ini akan memungkinkan GRP menambah empat ahli dekarbonisasi ke timnya, yang akan memberikan saran dan membantu melaksanakan hasil audit efisiensi energi GRP, sehingga dapat mendukung tujuan dari GRP Net Zero Roadmap yang telah diluncurkan.
Baca Juga :
- Fosroc Kenalkan Dua Produk Waterproofing untuk Ruang Bawah Tanah, Polyurea dan Proofex Engage
- Erick Thohir Pastikan Tidak Ada Kenaikan Harga Tiket Mudik Lebaran
- Pelajari Arsitektur Hijau, Unismuh Makassar Gelar Kuliah Lapangan di Nipah Park
- CBDK Akuisisi IPN Senilai Rp2,3 Triliun, Dorong Proyek MICE di PIK 2
- Sinergi Kementerian BUMN, UMKM, PKP, dan BPOM Cetak Keberhasilan 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran