Dukung KTT G20, ITS Ciptakan Bus Listrik Merah Putih
Bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, dan beberapa perguruan tinggi lainnya
Konstruksi Media – Demi kelancaran kegiatan Presidensi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan penandatanganan kontrak proposal matching fund dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek).
Kerja sama tersebut untuk Pengembangan dan Pembuatan Bus Listrik Merah Putih yang dilakukan di Gedung Rektorat ITS, Senin (23/5/2022).
Penandatanganan kontrak ini dihadiri langsung oleh Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng dan Plt Sekretaris Ditjen Dikti Prof Tjitjik Sri Tjahjandarie.
Turut hadir mendampingi antara lain Direktur Pengembangan PT INKA Ir Agung Sedaju MT, Wakil Rektor II ITS Ir Mas Agus Mardiyanto ME PhD, Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD, serta Koordinator peneliti Bus Listrik Merah Putih Dr Muhammad Nur Yuniarto.
Nur Yuniarto mengatakan latar belakang pembuatan bus listrik ini adalah untuk menunjukkan kemampuan riset dan pengembangan perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Pembuatan bus listrik yang berjalan sejak Februari 2022 ini ditargetkan akan selesai pada bulan Oktober 2022 mendatang.
Akrab disapa Nur, menjelaskan pembuatan bus listrik ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari bus listrik buatan PT INKA, Inobus.
Dosen Departemen Teknik Mesin ITS ini menuturkan bahwa Inobus memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) masih rendah yakni sebesar 30 persen.
Baca Juga : Alumni Teknik Sipil ITS Gelar Halal Bil Halal, Guyup Rukun Saklawase
“Sehingga membutuhkan bantuan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi untuk meningkatkan TKDN tersebut menjadi 60 persen,” ujarnya.
Adapun perguruan tinggi yang tergabung dalam konsorsium Pembuatan dan Pengembangan Bus Listrik Merah Putih ini antara lain ITS, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair), dan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
“Peran perguruan tinggi ini untuk meningkatkan TKDN, yakni mulai dari membuat desain hingga membuat komponen sparepart,” terang nur kembali.
Iankembali menjelaskan, nantinya pengembangan Bus Listrik Merah Putih tersebut akan terus dilakukan setelah digunakan untuk KTT G20. Bus-bus ini akan digunakan sebagai angkutan umum di Indonesia.
“Setelah digunakan di KTT G20, bus listrik ini akan mulai digunakan di kota Surabaya dan Bandung,” imbuhnya.
Rektor ITS Mochamad Ashari menyampaikan harapannya dari kegiatan kerja sama ini. Ia menuturkan, Pembuatan dan Pengembangan Bus Listrik Merah Putih ini dapat dijadikan momentum agar karya buatan anak-anak dalam negeri bisa bersaing dengan mobil listrik buatan luar negeri.
“Semoga proyek ini diberi kelancaran dan dapat berkelanjutan hingga masa mendatang,” terang Ashari.
Baca Artikel Selanjutnya :