NewsTeknologi

Dua Pilar Konstruksi Hadapi Perubahan Zaman, Teknologi AI dan IoT 

Widya Robotics dan Nocola sebagai pilar transformasi konstruksi cerdas 2025

Konstruksi Media – Kemajuan teknologi dan transformasi dalam industri konstruksi semakin nyata, untuk itu, Widya Robotics bersama dengan Nocola menyelenggarakan seminar daring bertajuk “Teknologi Pilar Transformasi Menuju Konstruksi Cerdas 2025”.

Seminar daring yang berlangsung pada (24/01/2025), melalui platform Zoom ini menghadirkan lebih dari 60 partisipan dari berbagai sektor, termasuk teknologi, konstruksi, akademisi, dan industri fast moving consumer goods (FMCG).

Dengan menghadirkan dua pembicara ahli, yakni Modita Natalia, Project Manager AI dari Widya Robotics, dan Jahrona Matni Azizah, IoT Engineer Team Leader dari Nocola, seminar daring ini mengeksplorasi bagaimana teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) dapat meningkatkan efisiensi, keamanan, dan produktivitas industri konstruksi di Indonesia.

Dalam sesi pemaparan, para pembicara menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi sektor konstruksi, seperti keselamatan dan kesehatan kerja (K3), manajemen gudang, pemantauan stok material, serta efisiensi operasional.

Modita Natalia dari Widya Robotics mengungkapkan bahwa teknologi AI telah menjadi solusi dalam mengatasi masalah kepatuhan terhadap standar keselamatan kerja.

“Salah satu tantangan utama di lapangan adalah memastikan kepatuhan pekerja terhadap penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Dengan AI berbasis Computer Vision, kita dapat mendeteksi secara otomatis apakah pekerja mengenakan APD dengan benar melalui sistem CCTV surveillance. Teknologi ini meningkatkan efisiensi pengawasan dan mengurangi risiko kecelakaan kerja,” terang Modita.

Selain itu, Widya Robotics juga mengembangkan sistem berbasis Vision Intelligence yang mampu menghitung stok besi secara otomatis dari rekaman visual.

“Teknologi ini membantu kontraktor dalam mengelola material proyek dengan lebih akurat, mengurangi pemborosan, dan memastikan keberlanjutan rantai pasok,” katanya.

Sementara itu, Jahrona Matni Azizah dari Nocola menjelaskan bagaimana sensor IoT mampu menghadirkan efisiensi yang lebih besar dalam industri konstruksi.

“Pemantauan kondisi mesin konstruksi sering kali dilakukan secara manual dan hanya ketika terjadi masalah. Dengan sensor IoT, kita dapat melakukan predictive maintenance, yaitu mendeteksi kebutuhan perawatan mesin sebelum terjadi kerusakan. Ini secara signifikan mengurangi downtime operasional dan meningkatkan produktivitas,” ucap Jahrona.

Selain predictive maintenance, Nocola juga memanfaatkan data analytics untuk mengoptimalkan pengelolaan stok material. “Dengan sistem ini, stok material yang datang dan digunakan dapat dipantau secara real-time, sehingga mengurangi risiko kelebihan atau kekurangan bahan,” katanya menambahkan.

Seminar daring ini mendapatkan respons yang sangat positif dari para peserta. Diskusi interaktif yang diadakan membuka wawasan baru mengenai bagaimana AI dan IoT dapat diterapkan dalam proyek konstruksi nyata. Dalam sesi tanya jawab peserta aktif berbagi pengalaman serta mendapatkan solusi langsung dari para ahli.

Lebih jauh, Widya Robotics dan Nocola berharap seminar ini menjadi langkah awal untuk mendorong digitalisasi di sektor konstruksi di Indonesia. Dengan implementasi AI dan IoT, industri ini tidak hanya akan menjadi lebih efisien dan aman, tetapi juga lebih berkelanjutan dalam menghadapi era Konstruksi Cerdas 2025.

Note : Naskah ini juga akan tayang di Majalah Konstruksi Media XIV 2025.

Baca Juga :

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp