Bandara

Dongkrak Industri Lokal, Angkasa Pura Belanja TKDN Hingga Rp3,61 triliun

Konstruksi Media – Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengungkapkan, pihaknya terus berupaya membantu industri dalam negeri dengan membelanjakan Rp3,61 triliun untuk material pengembangan bandara.

Menurutnya, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam pengembangan bandara itu mencapai 78,76 persen atau setara nilai investasi sebesar Rp3,61 triliun dari total Rp4,53 triliun.

Hal ini diyakini bisa membantu industri lokal agar terus bertahan pada masa pandemi Covid-19 sehingga dapat menggerakan roda perekonomian nasional.

“Angkasa Pura I berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri pada setiap proyek pengembangan dan pembangunan bandara beserta fasilitas penunjangnya, baik berupa barang dan jasa,” ujar Faik Fahmi, di Jakarta, Senin (13/9/2021).

Hal ini, lanjutnya, dilakukan untuk mendukung pengembangan industri lokal juga nasional dan mendukung penerapan Keputusan Presiden Nomor 24 tahun 2018 tentang Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri serta Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri.

Dalam pengembangan bandara, PT Angkasa Pura I (Persero) merevitalisasi 3 bandara strategis. Yakni, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, pembangunan gedung terminal baru Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, dan pembangunan Stasiun Kereta Api (KA) Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo (YIA).

Pemanfaatan TKDN terbesar terdapat pada proyek pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan nilai investasi TKDN sebesar Rp2,6 triliun atau 79 persen dari total investasi Rp3,11 triliun.

TKDN terbesar kedua terdapat pada proyek terminal baru Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin dengan nilai investasi TKDN sebesar Rp992 miliar atau 71,24 persen dari total investasi sebesar Rp1,39 triliun.

Terakhir, TKDN tertinggi ketiga terdapat pada proyek pembangunan Stasiun KA YIA dengan nilai investasi TKDN sebesar Rp24,4 miliar atau 85,81 persen dari total investasi sebesar Rp28,44 miliar.

Menurutnya, seluruh pekerjaan dan distribusi material pada proyek pengembangan di tiga bandara di atas dilakukan oleh perusahaan dalam negeri.

Yakni,  PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. untuk proyek pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, kemudian KSO-PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. dan PT PP (Persero) Tbk. untuk proyek pembangunan terminal baru Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, dan PT PP (Persero) Tbk. untuk pembangunan Stasiun KA YIA.

Adapun material dalam negeri yang digunakan untuk proyek pembangunan bandara di atas yaitu plafonf metal, atap TPO, karpet, linear metal ceiling – CF5, listplank ACP, capping ACP, material pancang, beton, pasir urug, wiremesh, keramik lantai, sanitair, dan lainnya.

Sementara itu, pada bidang pendukung operasional seperti teknologi informasi, nilai investasi TKDN sejak 2018 hingga 2021 sebesar Rp133,8 mliar atau 41,23 persen dari tptal investasi sebesar Rp324,71 miliar.

Sedangkan jumlah total pekerjaan terkait teknologi informasi sejak 2018 yaitu 43 pekerjaan di mana pada 2018 terdapat 17 pekerjaan, pada 2019 sebanyak 16 pekerjaan, pada 2020 sebanyak 7 pekerjaan, dan pada 2021 sebanyak 3 pekerjaan.

Beberapa contoh pekerjaan terkait investasi teknologi informasi di Angkasa Pura I yaitu pembangunan airport operation control center (AOCC), pengembangan sistem e-inspection airport operation dan berbagai aplikasi lainnya, implementasi sistem new e-procurement, pengadaan flap barrier, dan banyak lainnya.

Pada bidang elektrikal, realisasi TKDN sejak 2018 hingga 2021 sebesar 18,28 persen atau setara dengan nilai investasi sebesar Rp20,57 miliar dari total investasi bidang elektrikal sebesar Rp112,49 miliar.

Adapun beberapa contoh pekerjaan pada bidang elektrikal ini yaitu pemasangan power panel chiller Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, optimalisasi sistem kelistrikam Bandara Sentani Jayapura, pemasangan UPS 50 KVA di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara El Tari Kupang, pemasangan instalasi lampu perimeter Bandara Adi Soemarmo Solo, dan lainnya.***

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button