
Konstruksi Media – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali melahirkan lulusan yang berperan dalam pengembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Kali ini, dari Program Studi S3 Teknik Lingkungan ITS, Dr. Prihartanto melakukan kajian mengenai landfill mining yang terintegrasi dengan proses recovery energi dan material (LMIREM) di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi.
Peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tersebut menjelaskan bahwa pemilihan topik disertasinya berasal dari kondisi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) atau landfill yang semakin memprihatinkan. Banyak landfill yang ditutup hingga berbagai risiko bencana akibat timbunan sampah yang tidak terkelola dengan baik. Penerapan LMIREM ini menjadi solusi yang selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) 7 tentang energi bersih dan terjangkau serta SDGs 11 tentang kota dan komunitas berkelanjutan.

Landfill mining adalah pendekatan dengan mengeruk area landfill, kemudian memanfaatkan kembali material galian landfill (MGL). “MGL ini dapat dimanfaatkan menjadi kompos dari material sejenis tanah (MST) hingga produk bahan bakar Refused Derived Fuel (RDF),” paparnya.
Proses pemanfaatan dilakukan dengan memisahkan MGL berukuran kurang dari 10 milimeter. Partikel berukuran 10 hingga 30 milimeter disaring kembali hingga ukuran kurang dari 5 milimeter. Fraksi yang lolos penyaringan tersebut menjadi MST yang dimanfaatkan sebagai kompos.
Lebih lanjut, menurut Prihartanto, fraksi besar yang tidak lolos penyaringan akan diproses kembali. Dengan memanfaatkan wind sifter atau aliran angin, fraksi berukuran besar tetapi ringan seperti kertas, kain, dan plastik akan dipisahkan. Fraksi inilah yang kemudian dimanfaatkan sebagai RDF.