Bisnis Pariwisata di Aceh Mampu Gaet Investor Luar Negeri
Konstruksi Media – Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan, wilayahnya memiliki potensi yang besar di bidang pariwisata dan industri pertanian. Menurutnya, Aceh layak untuk menjadi kawasan investasi.
Dengan keyakinan tersebut, Nova mengajak pengusaha bidang pariwisata dan industri pertanian di Australia untuk berinvestasi di Provinsi Ujung paling barat Indonesia tersebut.
“Kerja sama ekonomi berkelanjutan antara Aceh dan Australia perlu segera dilakukan, terutama kerja sama di sektor-sektor potensial seperti agroindustri dan pariwisata,” ujar Nova saat webinar yang digelar lembaga Pusat Promosi Indonesia di Sidney, Kamis (12/8/2021).
- Profesor ITS Kembangkan Metode Komputasi Material Berbasis Meshless untuk Efisiensi dan Keberlanjutan
- Navigasi Risiko Sektor Publik 2025: Strategi untuk Keberlanjutan Keuangan dan Infrastruktur
- ASTRA Infra Siapkan Layanan Prima untuk Mudik Lebaran 2025, Aman dan Nyaman
“Kita ingin mengejar perkembangan ekonomi melalui investasi, baik asing maupun domestik,” sambungnya.
Nova mengungkapkan, dengan status otonomi khusus Aceh, kegiatan bisnis dan perdagangan akan begitu ramah.
“Kita saat ini Juga fokus pada pembangunan melalui kerjasama dengan pihak swasta. Kita juga berkomitmen untuk meningkatkan infrastruktur seperti jalan raya, jalan tol, bandara, pelabuhan laut dan pasokan listrik,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa untuk mempermudah prosedur penanaman modal, pihaknya juga mereformasi struktural terutama di bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan satu pintu guna meningkatkan pelayanan pemerintah kepada seluruh investor.
“Saya ingin mendorong para peserta yang terhormat dalam webinar ini untuk meningkatkan kehadiran Australia-Indonesia dengan berinvestasi di Aceh,” kata Nova.
Diketahui, Webinar bertema ‘Merebut Peluang Di Bagian Barat Indonesia: Pameran Proyek Investasi Aceh’ itu diikuti oleh sejumlah pengusaha Australia di bidang pariwisata dan industri pertanian guna mempromosikan potensi Aceh di Australia, hingga bisa mendatangkan investor.
Acara virtual tersebut juga diisi Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia dan Vanuatu, Kristiarto Legowo, Direktur Pusat Promosi Indonesia di Sidney, Henry Rombe, dan Ketua Dewan Bisnis Australia-Indonesia (AIBC) Australia Barat, Jennifer Mathews.***