Digitalisasi Procurement di Pertamina, Ini Respon Positif Ahok
Konstruksi Media – Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama meyakini bahwa restrukturisasi Pertamina dapat memicu bisnis Perusahaan pelat merah ini meningkat di masa depan.
Ahok, sapaan akrab Basuki Tjahaja Purnama itu menuturkan bahwa digitalisasi di Pertamina memudahkan pekerjaan jajaran komisasris dan direksi. Sehingga, kapan pun dan dimanapun penanda tanganan bisa dilakukan.
“Sekarang sudah ada procurement secara digitalisasi kita kontrol dengan baik. Kita juga sudah ada tanda tangan disposisi digital jadi kita bisa bebas bekerja di mana-mana dan Pertamina sangat baik,” ujar Ahok dikutip pada Sabtu, (11/9/2021).
- Erick Thohir Angkat Simon Aloysius sebagai Dirut Pertamina Gantikan Nicke Widyawati
- Kalla Beton Ikut Andil di Pameran Konstruksi BJKW VI Makassar
- Lewat Kinematic Pavilion 2.0, Planawood Hadirkan Fasilitas Ramah Lingkungan di Perkotaan
“Kita bersyukur, saya ditugaskan di sini dengan rekan dewan komisaris, kita telah berhasil meyakinkan kerja sama dengan baik dengan direksi,” lanjutnya.
Lebih lanjut Ahok menyampaikan, pengelolaan SDM di Pertamina semakin baik. Dia pun siap mendukung terus transformasi organisasi dan pengelolaan SDM.
“Kami mendukung terus transformasi organisasi dan pengelolaan SDM, termasuk dengan memastikan adanya sistem penilaian dan pemberian remunerasi pekerja yang adil dengan berbasis kinerja. Saya bilang Pertamina paling top,” katanya.
Selain dukungan performa manajemen dan SDM yang berkualitas, Pertamina juga terus mengembangkan bisnis proses yang terdigitalisasi, antara lain melalui Pertamina Integrated Command Center, digital signature, digitalisasi SPBU, dan aplikasi MyPertamina.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir ingin Pertamina mampu mencapai target menjadi korporasi dengan nilai pasar USD100 miliar setelah pembentukan enam subholding BUMN migas tersebut.
Menteri BUMN menambahkan Presiden berharap Pertamina terus meningkatkan pelayanan publik, tetapi yang terpenting adalah membangun ekosistem supaya Pertamina bisa bersaing dan mendorong value added.
Ia mengingatkan lompatan-lompatan yang berjalan saat ini tetap terjaga dan sesuai dengan lima Key Performance Indicator di Kementerian BUMN, yakni menyeimbangkan antara korporasi dan pelayanan publik, kembali kepada core business dan menjadi excellent, inovasi digital dan R&D untuk menjadikan Pertamina technology company, dan transformasi human capital.
Setelah menuntaskan proses restrukturisasi melalui penandatanganan sejumlah dokumen legal (legal end-state) awal September lalu, PT Pertamina (Persero) mengukuhkan tekadnya untuk mengejar aspirasi pemegang saham mencapai nilai pasar USD100 miliar dan Global Energy Champion pada 2024.***