Digitalisasi Konstruksi, Pemanfaatan BIM Diperluas
Konstruksi Media – Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), Nazib Faizal mengaku, pihaknya terus memperluas pemanfaatan teknologi Building Information modelling (BIM) untuk pembangunan infrastruktur.
Pemanfaatan teknologi BIM sudah mereka lakukan dalam pembangunan jalan dan terowongan, selain untuk pembangunan gedung-gedung pemerintah. Hal ini sejalan dengan target Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan ekonomi digital Indonesia.
“Bapak Menteri (PUPR) Basuki Hadimuljono sudah memberikan mandat untuk penggunaan BIM sebagai bagian dari transformasi digital di kementerian. Targetnya adalah untuk mewujudkan tata kelola yang baik dengan transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan keadilan,” ujar Nazib Faizal kepada wartawan, Rabu (25/8/2021).
- Dari Redaksi: Hari Bakti PU ke-79, Perkuat Infrastruktur Negeri
- Peringati Hari Bakti PU ke-79, Kementerian PU Donasikan Rp3,3 Miliar
- ITS Serahkan 160 Unit Motor Listrik EVITS ke Petrokimia Gresik
Senada dengannya, Vice President of Asia Pacific Autodesk, Haresh Khoobchandani, mengatakan, digitalisasi tidak hanya menjawab isu-isu tradisional yang menguasai industri ini selama bertahun-tahun, seperti ekosistem terfragmentasi dan ketergantungan berlebihan pada tenaga kerja manual di lokasi.
“Tetapi juga membantu sektor konstruksi beradaptasi dengan cara-cara kerja baru. Contohnya, alat-alat konstruksi seperti Building Information Modelling (BIM) memungkinkan desainer dan insinyur untuk berkolaborasi dari jarak jauh, memberikan fleksibilitas bernilai besar terutama di masa yang tidak pasti,” katanya.
Haresh pun mengatakan, Autodesk berkomitmen membantu pasar Indonesia dalam melakukan transformasi digital. Sejak 2018, pihaknya sudah berkolaborasi dengan Waskita Karya, untuk mendorong pemanfaatan solusi digital dalam sektor konstruksi.
“Kami menggarap beberapa proyek nasional berskala besar, seperti Waduk Temef dan proyek-proyek lain termasuk pembangunan gedung bertingkat, jalan raya, dan jalan tol,” ujarnya.
Dikatakan Harus, transformasi digital membantu Waskita memangkas waktu untuk gambar produksi dan rekayasa, sehingga berkontribusi pada penghematan waktu dan biaya secara keseluruhan.
“Berdasarkan pengalaman kami sebelumnya, transformasi digital bisa menantang tanpa pengalaman dan panduan yang komprehensif, dan kami berharap bisa berbagi keahlian kami di berbagai bidang transformasi digital dengan pasar Indonesia,” katanya.
Namun, seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi informasi komunikasi, serangan siber menjadi lebih rentan termasuk di sektor konstruksi.***