Internet di Bengkulu Blank Spot, Pemerintah Diminta Perkuat Infrastruktur Jaringan
Konstruksi Media – Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif mengatakan, pihaknya mendukung upaya Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam mengatasi jaringan internet yang lemah di wilayahnya.
“APJII siap mendukung progran Pemprov Bengkulu untuk menguatkan infrastruktur digital berupa percepatan layanan internet di Bengkulu,” ujar Arif, Jumat, (21/1/2022).
- Pergantian Komisaris dan Direksi KAI: Perkuat Transformasi dan Inovasi Perusahaan
- Grand Boulevard Aniva Studio Loft Tahap ke-6 Resmi Diluncurkan, Terjual 5 Tahap Sebelum Rilis
- Intiland Bangun 109 Hunian Modern di IKN Lewat Skema KPBU
Lebih lanjut Arif menyampaikan bahwa permasalahan internet dialami oleh ratusan desa. Setidaknya, kata Arief, 80 desa berstatus blank spot, sedangkan jaringan internet di 30 desa berstatus lemah.
Arif mengungkapkan bahwa APJII dan Pemprov Bengkulu sudah menyepakati dua hal terkait penguatan jaringan internet. Pertama, program Indonesia Internet Exchange (IIX) yang telah berjalan di 14 provinsi di Indonesia.
“Kedua, menumbuhkan pengusaha internet baru di Bengkulu dengan mengundang penyedia jasa dari luar Bengkulu. Hal itu dilakukan setelah prgram IIX terealisasi,” katanya.
Arif berharap kolaborasi menghadirkan IIX bisa segera terwujud. Sehingga, upaya perbaikan kualitas jaringan internet di Bengkulu terealisasi dengan cepat.
“Semakin banyak penyedia jasa internet ini akan semakin mempercepat infrastruktur digital dan meningkatkan kualitas layanan internet kepada masyarakat Bengkulu,” ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah memastikan komitmennya merealisasikan IIX. Salah satunya melalui pembuatan Taman Budaya District Internet Exchange.
Fasilitas tersebut bakal dijadikan sebagai pusat pendistribusian internet. Serta menjadi tempat berkumpulnya pelaku penyedia jasa internet tidak cuma satu atau dua.
“Sehingga lebih kompetitif, lebih murah, dan layanannya bisa lebih baik,” kata Rohidin.***