Tinjau Proyek Bus Merah Putih, ITS Berkunjung ke PT INKA
Produksi bus Merah Putih yang akan dipakai pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali telah mencapai 70 persen.
Konstruksi Media – Proyek kerja sama pembuatan bus listrik Merah Putih antara Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama PT INKA akan segera rampung. Untuk melakukan peninjauan produksi, Rektor ITS beserta jajarannya melakukan kunjungan kerja langsung ke PT INKA di Madiun, Selasa (13/9/2022).
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng mengatakan, kunjungan ini adalah tindak lanjut dari kunjungan PT INKA ke ITS yang meminta bantuan kepada ITS meminjamkan alat guna membantu proses robot welding.
“Yakni untuk dilakukan pengelasan terhadap baterai bus,” ucap Ashari melalui keterang pers yang diterima Konstruksi Media, Rabu (14/9/2022).
Direktur Utama PT INKA Ir Budi Noviantoro mengatakan, produksi bus Merah Putih yang akan dipakai pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali telah mencapai 70 persen. Pemasangan interior dalam bus, kata dia, masih terus dilakukan sembari menunggu datangnya semua komponen mesin dan baterai bus.

“Estimasi akan sampai minggu depan dan akan langsung kami rangkai,” ujarnya.
Baca juga: Adhi Karya Kantongi Empat Paket Pembangunan IKN Nusantara
Selain melakukan peninjauan produksi bus listrik Merah Putih secara langsung, kunjungan Rektor ITS beserta jajarannya ini dilanjutkan dengan diskusi mengenai peluang kerja sama yang akan datang dengan PT INKA. Diskusi ini sekaligus merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang telah ada sebelumnya.
Budi mengatakan,pihaknya menawarkan kerja sama untuk membangun green tourism di Telaga Sarangan, Magetan. Proyek tersebut membutuhkan support dari ITS untuk menyiapkan perahu listrik yang akan dioperasikan di tempat wisata air tersebut.
“Tentunya ini akan membentuk kolaborasi yang berkelanjutan antara PT INKA dengan ITS,” ucapnya.
Di samping kerja sama dalam green tourism, Budi juga menyampaikan tawaran kerja sama dalam pembangunan kereta cepat Bali-Aceh. Dalam proyek ini, ITS akan berperan dalam melakukan riset terkait konstruksi, material, hingga energi yang dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur kereta cepat.
Baca artikel selanjutnya:
- Konstruksi Rampung, Wamen PU Tinjau TPST Modern di IKN
- ZINIUM Ekspor 6.000 Ton BjLAS ke AS, Dorong Daya Saing Baja Nasional di Pasar Global
- IKN Perkuat Sinergi Lewat Rakor Evaluasi Infrastruktur: Rejuvinasi Semangat Pembangunan Tahap II
- Rumah BUMN SIG Rembang Dorong 495 UMKM Naik Kelas, Serap 1.869 Tenaga Kerja