Bulog Bangun Belasan Pabrik Penggilingan Padi Modern, Ini Tujuannya
Konstruksi Media – Nasi bisa dikatakan sebagai menu makanan utama orang Indonesia yang harus ada disetiap meja makan. Untuk itu, sebagai menu makan utama, pemerintah melalui Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) berupaya untuk membuat pabrik penggilingan padi modern alias Modern Rice Milling Plant (MRMP) di 13 wilayah produksi beras.
Pemerintah menyebut, pembangunan MRMP tersebut bertujuan untuk menyelamatkan petani dari jeratan tengkulak atau pengepul, hal tersebut dikatakan oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso.
“Kita sedang membangun MRMP di 13 wilayah penghasil beras. Itu merupakan harapan petani agar tidak terbelenggu lagi dengan tengkulak,” kata Buwas sapaan akrabnya.
Pasalnya, tutur Buwas, selama ini petani telah lama menderita akibat para tengkulak yang membeli hasil tani dengan harga rendah. Sehingga para petani tidak pernah merasakan adanya keuntungan dari harga gabah yang tinggi di pasaran.
Baca Juga : Waskita Karya Bayar Lunas Obligasi Sebesar Rp910 Miliar
“Kalau harga gabah tinggi per kilogramnya, selama ini petani tidak dapat (menikmati). Harga gabah ditangan mereka petani selalu berkisar Rp3.600 per kilogramnya. Selebihnya yang menikmati para tengkulak dengan harga tinggi,” papar Buwas.

Melihat hal tersebut, saat ini Bulog tengah mempercepat pembangunan MRMP, dengan harapan petani dapat segera merasakan keuntungan dari hasil jual produksi gabah.
“Nantinya kita akan serap minimal 10 persen gabah dari hasil panen wilayah. Tapi akan tergantung dari kemampuan kapasitas MRMP sendiri yang berbeda-beda,” imbuhnya.
Adapun ke-13 pabrik penggilingan padi modern akan di bangun di wilayah Jember, Kendal, Bojonegoro, Magetan, Subang, Bandar Lampung, Karawang, Cirebon, Banyuwangi, Sumbawa, Sragen, Grobogan hingga Luwu Utara.
Nantinya MRMP di masing-masing lokasi terdiri dari dryer (pengering) dengan kapasitas 120 ton per hari; milling (penggilingan) 6 ton per jam dan penyimpanan silo 3 unit dengan kapasitas 2.000 ton.
Salah satu yakni yang tengah berlangsung pembangunan MRMP di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pembangunan pabrik penggilingan padi modern tersebut menelan investasi sebesar Rp77 miliar, dimana dana tersebut bersumber dari penanaman modal negara (PMN).
Pembangunan penggilingan pagi modern di NTB itu dilakukan dilahan seluas 1,7 haktare (HA), dan merupakan kawasan penggilingan yang terintegrasi dengan pengelolaan yang modern.
Baca artikel selanjutnya: