Event

IAI Gelar Rakernas di Aceh, Pemprov Aceh: Majukan Arsitektur Aceh Bersaing Global

Pemerintah Aceh menyambut baik dan mendukung pelaksanaan Rapat kerja Nasional IAI dan berharap kegiatan itu bisa melahirkan program strategis.

Konstruksi Media – Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) melaksanakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Tahun 2022 di Banda Aceh.

Rakernas IAI tahun 2022 ini dibuka langsung oleh Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Dr. Iskandar mewakili Pj Gubernur Aceh, juga dihadiri Ketua IAI Georgius Budi Yulianto, Ketua IAI Aceh Aulia Rahman, serta para ketua IAI seluruh Indonesia, di Museum Aceh.

Dalam sambutannya, Iskandar mengatakan atas nama Pemerintah Aceh mengucapkan selamat datang dan terima kasih telah memberi kepercayaan kepada Aceh sebagai tuan rumah pelaksanaan Rakernas IAI tahun ini.

“Pemerintah Aceh menyambut baik dan mendukung pelaksanaan Rapat kerja Nasional IAI dan berharap kegiatan itu bisa melahirkan program strategis dalam memajukan dunia arsitektur di Indonesia, sehingga arsitek negeri ini tidak hanya siap menjadi tuan rumah di daerah sendiri, tapi juga dapat bersaing di tingkat global,” jelas Iskandar, Rabu malam, (9/11/2022).

Jika melihat sejarah, kata Iskandar, terlihat jelas bahwa seni arsitektur sesungguhnya telah dimulai semenjak zaman Renaissance. Di mana bangunan yang dibuat para arsitek ketika itu bukan hanya memikirkan fungsi bangunan, tapi juga mementingkan dari sisi estetika.

Baca Juga : IAI Selenggarakan AAPDC Seri Rangkaian Rakernas 2022

Namun begitu, tradisi ini disebut menciut seiring tumbuhnya industrialisasi di mana orang-orang cenderung mempersingkat waktu dalam bekerja sehingga nilai seni terkadang diabaikan. Yang muncul hanyalah orientasi kepada fungsi.

“Ketika desain arsitektur hanya berorientasi kepada fungsi,dampaknya akan berpengaruh kepada wajah kota,” urai Iskandar.

Selain itu, kata dia, desain arsitektur yang buruk akan membuat wajah kota kurang indah. Sebaliknya, desain arsitektur dengan nilai seni tinggi akan membuat tampilan kota lebih indah.

Salah Satu Pengunjung Rakernas IAI 2022. Dok. Ist Komed.

“Barangkali nilai seni inilah yang perlu menjadi perhatian para arsitek di era modern ini. Tentu saja nilai seni itu harus dibarengi dengan daya tahan bangunan yang tinggi agar bangunan bisa tahan menghadapi berbagai kondisi alam, termasuk bencana alam,” papar Iskandar.

Dirinya mengemukakan bahwa Provinsi Aceh disebut punya pengalaman dengan semua fenomena itu. Aceh punya banyak bangunan dengan nilai seni tinggi yang menambah indahnya tampilan kota.

Namun ada pula bangunan yang hanya berorientasi kepada fungsi, yang dibangun tanpa memikirkan kondisi alam. Sehingga ketika bencana melanda, bangunan itu runtuh hingga rata dengan tanah.

“Tentunya pengalaman buruk tentang konsep desain yang salah itu menjadi pengalaman berharga bagi arsitek untuk berkarya lebih baik ke depan. Para arsitek tidak hanya dituntut menghasilkan karya dengan nilai seni tinggi, tapi juga harus memikirkan aspek fungsi dan daya tahan secara bersamaan,” terangnya.

Untuk itu, jelas Iskandar, IAI merupakan wadah bagi bernaungnya arsitek Indonesia, diharapkan dapat mengarahkan arsitek Indonesia khususnya Aceh berkarya dengan menyentuh ketiga aspek itu.

“Organisasi ini perlu mendapat penguatan, baik dari sisi kepengurusan maupun dalam bidang program,” terang Iskandar.

Rakernas ini akan berlangsung empat hari dari 9-12 November 2022 dengan diikuti para ketua dan pengurus IAI seluruh provinsi di Indonesia.

Baca Artikel Selanjutnya :

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp