Brantas Abipraya Kejar Pembangunan Bendungan Jragung Rampung Tahun 2024
Bendungan Jragung akan menyuplai air bagi 4.528 hektare daerah irigasi di Kabupaten Semarang, berpotensi sebagai PLTMH berkapasitas 1.400 KW, serta menjadi destinasi wisata air dan agrowisata.
Konstruksi Media – PT Brantas Abipraya (Persero) sedang membangun beberapa bendungan di seluruh Indonesia untuk menambah pasokan air baku dan irigasi lahan pertanian. Salah satu di antaranya yakni Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Kehadiran Bendungan Jragung ini nantinya diharapkan dapat menyuplai air ke tiga daerah di Kabupaten Semarang, yaitu Semarang, Demak dan Grobogan.
Direktur Operasi I Brantas Abipraya Muhammad Toha Fauzi mengatakan Bendungan Jragung ditargetkan rampung pada tahun 2024. Bendungan ini diproyeksikan memiliki kapasitas tampung 90 juta m3 dan nantinya akan bermanfaat bagi warga Jawa Tengah.
Baca juga: Kado HUT ke-43, Brantas Abipraya Panen Tiga Rekor MURI
“Khususnya di wilayah Kota Semarang, Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Demak sebagai penyedia sumber air baku,” ujar Toha Fauzi dalam keterangannya dikutip di Jakarta, Jumat (8/12/2023).
Dijelaskan lebih lanjut oleh Toha, dengan kapasitas tampung 90 juta m3, utamanya bendungan ini akan bermanfaat sebagai sumber air baku bagi wilayah Kota Semarang sebesar 500 liter/detik, Kabupaten Grobogan 250 liter/detik dan Kabupaten Demak 250 liter/detik, serta menyuplai air bagi irigasi Jragung seluas 4.528 hektare di Kabupaten Demak.
Bendungan Jragung akan menyuplai air bagi 4.528 hektare daerah irigasi di Kabupaten Semarang, berpotensi sebagai PLTMH berkapasitas 1.400 KW, serta menjadi destinasi wisata air dan agrowisata.
“Pembangunan bendungan akan diikuti dengan pembangunan jaringan irigasi, sehingga dengan adanya suplai air yang kontinu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun, dengan adanya bendungan ini dapat bertambah menjadi 2-3 kali tanam,” katanya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, bendungan ini mampu mengurangi risiko banjir area hilir dari 378.000 hektar kubik per detik menjadi 170.000 meter kubik per detik. Sehingga dengan adanya bendungan ini nantinya dapat mereduksi sebesar 45% banjir di Semarang.
Baca juga: Brantas Abipraya-Monash University Teken MoU Tingkatkan Kompetensi SDM
Tak hanya sekadar membangun infrastruktur air yakni bendungan, BUMN konstruksi ini juga menjadikannya sebagai tempat hijau yang asri. Hal ini dibuktikan dengan dibuatnya spot botanical garden yang berlokasi di dekat akses jalan masuk bendungan.
“Sehingga komunitas dan warga sekitar akan dilibatkan untuk penanaman pohon buah di area hijau bendungan sehingga warga mendapatkan manfaat lain dari keberadaan Bendungan Jragung,” tuturnya.
Dikenal sebagai BUMN terunggul dalam pembangunan bendungan, melalui sederet bendungan yang dibangun, Brantas Abipraya membuktikan komitmennya dalam mendukung Pemerintah dalam pembangunan infrastruktur penunjang ketahanan air.
Seperti diketahui, pada periode tahun 2015-2025, pemerintah melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) PUPR membangun 61 bendungan untuk mencapai ketahanan inklusif pada air, pangan, dan energi.
Di samping penunjang ketahanan air, pembangunan bendungan di berbagai wilayah Indonesia juga bertujuan meningkatkan ketahanan pangan secara nasional.
Diharapkan, dengan hadirnya Bendungan Jragung nantinya akan menambah karya Brantas Abipraya sebagai salah satu BUMN Karya yang kredibel di Indonesia.
“Mulai dibangun tahun 2020, kami optimis Brantas Abipraya dapat menuntaskan pembangunan Bendungan Jragung ini di tahun 2024 dengan kualitas mutu yang unggul agar manfaatnya dapat lekas dirasakan masyarakat Semarang dan sekitar,” kata Toha.